Gelombang Panas Asia Masih Berlangsung, Indonesia Bagaiamana...?

Minggu, 30 April 2023, 09:13 WIB | Peristiwa | Nasional
Gelombang Panas Asia Masih Berlangsung, Indonesia Bagaiamana...?
Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya. IST

Sedangkan secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2C melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari tepatnya pada tanggal 17 April 2023. Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36C di beberapa lokasi. Variasi suhu maksimum 34C - 36C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahuntahun sebelumnya.

Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November. Keterkaitan Gelombang Panas dan radiasi ultraviolet. Belakangan pada berbagai media, informasi kondisi suhu udara yang panas juga dikaitkan dengan fluktuasi radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari. Besar kecilnya radiasi UV yang mencapai permukaan bumi memiliki indikator nilai indeks UV.

Indeks ini dibagi menjadi beberapa kategori: 0-2 (Low), 3-5 (Moderate), 6-7 (High), 8-10 (Very high), dan 11 ke atas (Extreme). Secara umum, pola harian indeks ultraviolet berada pada kategori "Low" di pagi hari; mencapai puncaknya di kategori "High", "Very high", sampai dengan "Extreme" ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi di siang hari antara pukul 12:00 s.d. 15:00 waktu setempat; dan bergerak turun kembali ke kategori "Low" di sore hari.

Baca juga: Dinilai Inovatif dan Peduli, Kajari Pasaman Sobeng Suradal Terima Penghargaan Tingkat Nasional

Pola ini bergantung pada lokasi geografis dan elevasi suatu tempat, posisi matahari, jenis permukaan, dan tutupan awan. Tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah. Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, pola harian seperti disampaikan di atas secara rutin dapat teramati dari hari ke hari meskipun tidak ada fenomena Gelombang Panas.

Faktor cuaca lainnya seperti berkurangnya tutupan awan dan kelembapan udara dapat memberikan kontribusi lebih terhadap nilai indeks UV. Untuk lokasi dengan kondisi umum cuacanya diprakirakan cerah-berawan pada pagi sampai dengan siang hari dapat berpotensi menyebabkan indeks UV pada kategori "Very high" dan "Extreme" di siang hari.

Masyarakat disarankan agar tidak perlu panik menyikapi informasi UV harian tersebut, serta mengikuti dan melaksanakan himbauan respon bersesuaian yang dapat dilakukan untuk masingmasing kategori index UV, seperti menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya apabila melakukan aktifitas di luar ruangan. Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG memberikan layanan informasi cuaca dan iklim 24 jam, yaitu melalui: * Website http://www.bmkg.go.id; * Follow media sosial @infoBMKG; * Aplikasi iOS dan android "Info BMKG"; * Call center BMKG (196); * Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (bi)

Halaman:
1 2

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: