Gubernur Sumbar Jamu Menteri PUPR dan Bahas Percepatan Proyek Strategis: Flyover Sitinjau Lauik Jadi Sorotan

1. Perbaikan Irigasi Bandar Sirukam di Solok -- Saat ini rusak berat, sementara kewenangan penanganannya masih tumpang tindih antara pemerintah pusat dan provinsi, imbas dari Permen PUPR No. 14 Tahun 2015.

2. Pembangunan Sabo Dam di Gunung Marapi dan Singgalang (Agam-Tanah Datar) -- Dari total 56 unit yang direncanakan, baru 9 unit masuk tahap perencanaan. Padahal aktivitas Gunung Marapi masih tinggi dan berisiko memicu galodo (banjir bandang).

3. Pengendalian Banjir Sungai Batang Sumpur dan Batang Batahan (Pasaman dan Pasbar) -- Banjir telah merendam ratusan rumah, menghancurkan jembatan, bahkan menelan korban jiwa.

4. Pengamanan Pantai Air Haji (Pesisir Selatan) -- Abrasi pantai merobohkan rumah-rumah nelayan yang terkena hantaman ombak.

5. Pembangunan Kolam Retensi Batang Maransi (Kota Padang) -- Banjir rutin merendam pusat pemerintahan, kampus, rumah sakit, dan permukiman warga.

Gubernur juga menekankan pentingnya normalisasi sungai di daerah terdampak erupsi Gunung Marapi serta penanganan kawasan rawan longsor seperti Ngarai Sianok.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Menteri Dody Hanggodo menyambut baik langkah yang diambil oleh Pemprov Sumbar. Ia mendorong agar semua usulan segera dituangkan dalam bentuk proposal resmi yang rinci agar bisa dipelajari dan diintegrasikan ke dalam program nasional."Silakan ajukan proposal secara rinci, nanti kami pelajari dan masukkan dalam program nasional. Prinsipnya kami siap bersinergi, apalagi bersama anggota DPR RI dari Sumbar seperti Pak Andre Rosiade," kata Menteri Dody.

Dengan komitmen kuat dari berbagai pihak, pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal percepatan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat yang tidak hanya meningkatkan konektivitas dan keselamatan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.(adpsb/cen)

Penulis: Imel
Editor: Imel