Peringati Hari Jadi Sumbar ke-80, Gubernur Mahyeldi Ajak Perantau dan Warga Tumbuhkan Kecintaan Pada Sumatera Barat

Jumlah penduduk miskin pun menurun dari 345,73 ribu jiwa pada Maret 2024 menjadi 315,43 ribu jiwa pada September 2024. Angka kemiskinan di perkotaan kini 4,16%, sementara di perdesaan 6,79%.

Selain itu, rasio gini Sumbar pada 2024 berada di angka 0,283, salah satu yang terendah di Indonesia. Hal ini menandakan kesenjangan sosial-ekonomi relatif terkendali.

"Memang pertumbuhan 4,36% belum ideal, tapi stabilitas ini penting bagi perencanaan keuangan daerah dan investasi. Stabilitas memberi ruang memperkuat produktivitas, infrastruktur, dan UMKM," ujar Mahyeldi.

Ia menegaskan Pemprov Sumbar bersama Wakil Gubernur Vasko Ruseimy tidak akan berhenti bekerja. Delapan agenda utama pembangunan tetap menjadi prioritas.

Agenda itu mencakup pemerataan pendidikan dan kesehatan, penguatan pangan, pemberdayaan nagari, pembangunan infrastruktur berkeadilan, hingga pengembangan pariwisata dan peningkatan pendapatan daerah.

Mahyeldi menekankan bahwa seluruh capaian adalah hasil kerja bersama. Karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat, baik di ranah maupun rantau, untuk terus berkontribusi.

"Mari kita bangun daerah ini sebaik-baiknya demi mewujudkan Sumatera Barat Madani yang maju dan berkeadilan," tutupnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar, Drs. H. Muhidi, MM, menyampaikan selamat Hari Jadi Sumbar ke-80 kepada seluruh masyarakat.

Menurutnya, peringatan hari jadi bukan sekadar seremoni, tetapi momentum refleksi dan evaluasi pembangunan.

"Provinsi Sumbar kini berusia 80 tahun, sama dengan usia NKRI. Usia yang matang ini harus dijadikan ajang refleksi capaian dan arah pembangunan," kata Muhidi.

Ia menekankan tema Hari Jadi Sumbar ke-80, "Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju", sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang tertuang dalam RPJPD 2025-2045.

Penulis: Imel
Editor: Imel