OJK Tegaskan Komitmen Inklusivitas dan Perlindungan Investor di CMSE 2025

Jumat, 17 Oktober 2025, 15:25 WIB | Ekonomi | Nasional
OJK Tegaskan Komitmen Inklusivitas dan Perlindungan Investor di CMSE 2025
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK RI Inarno Djajadi dalam opening Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, 17 Oktober 2025, di Main Hall BEI, Jakarta. (mel)

Angka tersebut mendekati target roadmap pasar modal 2023--2027 sebesar 70%, dan saat ini sudah mencapai 68,78%. Diharapkan, target tersebut dapat segera tercapai.

Penghimpunan dana di pasar modal juga tetap terjaga dengan baik. Hingga 16 Oktober, OJK telah menerbitkan 161 pernyataan efektif atas emisi efek, dengan total penghimpunan dana sebesar Rp189,6 triliun. Selain itu, pendanaan alternatif melalui securities crowdfunding telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,72 triliun dari 912 penerbit untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah.

Jumlah Single Investor Identification (SID) juga terus meningkat, dan hingga 15 Oktober 2025 telah mencapai hampir 19 juta investor. Angka ini mendekati target tahun 2027 sebesar 20 juta investor, dan diharapkan dapat melampauinya lebih cepat dari rencana semula.

Ke depan, pasar modal Indonesia diharapkan terus berkembang menjadi pasar yang modern, inklusif, dan berdaya saing global. Capaian yang menggembirakan ini juga menuntut tanggung jawab yang lebih besar dalam menjaga integritas pasar serta memberikan perlindungan optimal bagi investor.

OJK memandang bahwa perlindungan konsumen dan investor, serta terjaganya integritas pasar, merupakan fondasi utama yang harus menjadi perhatian seluruh pelaku pasar.

Sejalan dengan arahan Menteri Keuangan, Bapak Purbaya, penting bagi seluruh pihak untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal, antara lain dengan memastikan bahwa transaksi di pasar modal berjalan secara wajar, teratur, dan efisien.

"Menindaklanjuti hal tersebut, OJK akan terus memperkuat fungsi pengawasan dan deteksi dini terhadap aktivitas transaksi yang tidak wajar serta potensi pelanggaran di pasar. OJK juga meningkatkan sinergi dengan SRO dan pelaku pasar, serta memperkuat koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan penegakan disiplin pasar, pemberantasan praktik manipulatif, dan perlindungan optimal bagi investor," sebut Inarno.

Selain itu, OJK terus memperluas literasi dan edukasi keuangan agar masyarakat memahami bahwa investasi yang bijak memerlukan pemahaman terhadap risiko, bukan sekadar mengejar keuntungan jangka pendek.

Dari sisi kebijakan strategis, OJK terus memperkuat fondasi pasar modal melalui berbagai program, khususnya yang berfokus pada pendalaman pasar dan perluasan akses investor. Beberapa kebijakan utama meliputi ; Peningkatan free float dan likuiditas pasar, Inovasi produk investasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta penguatan infrastruktur teknologi informasi agar pasar modal Indonesia semakin aman, nyaman, dan terpercaya.

Dalam hal peningkatan free float dan likuiditas, OJK bersama BEI tengah mengkaji berbagai inisiatif baru untuk mendorong pemerataan kepemilikan saham dan memperluas partisipasi investor. Kepatuhan emiten terhadap ketentuan free float akan menjadi kunci terciptanya pasar yang sehat dan menarik, baik bagi investor domestik maupun asing.

Pada aspek pengembangan produk dan perluasan akses, OJK mendorong inovasi melalui pengembangan berbagai instrumen baru seperti Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis emas dan Systematic Investment Plan (SIP) untuk reksa dana. Inovasi tersebut diharapkan tidak hanya memperkaya pilihan produk, tetapi juga membuka akses investasi yang lebih luas, terencana, terjangkau, dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: