Menciptakan Hidup Penuh Warna di Tengah Virus Corona
*Marfis Yuna Riza

Dengan demikian, pembelajaran dalam jaringan dapat berlangsung dengan baik tanpa ada kendala.
Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk melaksanakan kebijakan ini agar tetap stay at home di rumah?. Sebagai orang tua tentu disini kita mempunyai tugas ganda. Sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai guru anak-anak kita di rumah. Tentu, prioritaskan terlebih dahulu mana pekerjaan yang harus kita lakukan. Harus pandai berbagi waktu antara tugas rumah tangga dan sekolah anak.
Disamping itu, peran orang tua yang terpenting adalah memberikan contoh dan teladan kepada anak. Ajari anak untuk menjaga kebersihan, shalat berjamaah, makan bersama keluarga serta membaca Al Quran bersama keluarga di rumah.
Di sinilah waktu yang tepat untuk menjalin komunikasi positif dengan anak. Karena selama ini waktu kita lebih banyak di luar atau di tempat kerja. Semoga satu bulan ini dapat menciptakan pola asuh yang positif bagi orang tua.
Sementara itu, sebagai seorang guru yang dituntut untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring, lakukanlah dengan kegembiraan. Siapkan materi yang akan diajarkan, selalu jaga kesehatan agar dapat terus memantau belajar siswa di rumah.
Yang terpenting adalah siapkan paket data internet, agar ketika pembelajaran daring berlangsung tidak terputus di tengah jalan.
Sebelum pembelajaran daring dimulai selalu ingatkan kepada peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan pakai sabun atau Hand Sanitizer, selalu menjaga ibadah shalat, menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan rajin makan buah-buahan, serta tetap tinggal di rumah dan menghindari keramaian.
Yang terpenting, ciptakan metode pembelajaran daring yang menarik, misalnya dengan menyediakan kuis-kuis yang menantang, memberikan tugas seputar masalah yang sedang hangat-hangatnya terjadi di lingkungan. Sehingga pembelajaran dalam jaringan meninggalkan kesan yang bermakna tidak membuat siswa merasa jenuh.
Setelah pembelajaran daring selesai, segera ditindaklanjuti dalam bentuk penilaian dan pelaporan kepada orang tua siswa sejauh mana perkembangan belajar peserta didik. Sehingga orang tua, menganggap pembelajaran ini benar-benar ada, hidup menjadi berwarna di tengah virus corona yang sedang melanda.
Kita semua berharap, semoga virus Covid-19 ini cepat berlalu. Kehidupan kita kembali normal seperti sediakalanya, begitu juga dengan kegiatan proses belajar mengajar. Karena para guru sudah rindu dengan ceramah-ceramahnya, rindu dengan eksperimennya, rindu melihat tingkah laku yang lucu peserta didik nan menggemaskan, berjabat tangan dan bercengkrama kembali dengan semua siswanya. Ingin kembali hadir dalam mengikuti Kelompok Kerja Guru (KKG), berbagi ilmu, menghadiri seminar, workshop, lokakarya dan sebagainya.
Tak hanya guru saja yang rindu akan hal itu. Orang tua siswa pun juga rindu. Rindu akan mengantarkan anaknya pergi ke sekolah dan menjemputnya pulang. Rindu terlepas dari tugas anak-anaknya di sekolah yang menuntutnya menjadi guru sekaligus Ibu Rumah Tangga. Tentunya juga rindu akan guru yang mengajarkan anaknya di sekolah.
*Guru SDN 08 Kampung Jawa I Kota Pariaman
Opini Terkait
- Musfi Yendra: Standar Layanan Informasi Publik
- Musfi Yendra: Keterbukaan Informasi Publik Nagari
- Nevi Zuairina: Refleksi Energi Indonesia Tahun 2024 dan Harapan Menuju 2025
- Misdawati, S.Pd, M.Pd: Pembelajaran Berdiferensiasi Melalui GAME-PAQ
- Musfi Yendra: Keterbukaan Informasi Publik di Era Presiden Prabowo
Refleksi Energi Indonesia Tahun 2024 dan Harapan Menuju 2025
Opini - 05 Januari 2025
Oleh: Nevi Zuairina