Jelang Kongres VII IKA Unand Mencari Sosok Satu Kata dan Perbuatan

*Hidayat

Senin, 24 November 2025 | Opini
Jelang Kongres VII IKA Unand Mencari Sosok Satu Kata dan Perbuatan
Ketua IKA FIB UNAND, Hidayat
Kongres ke VII Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas (IKA Unand) akan dihelat pada 29 November 2025 ini. Akankan Kongres ini hanya agenda rebutan ketua umum. Setelah itu hening dari aktivitas?

Pertanyaan ini saya pikir sangat mendasar untuk dipertanyakan dalam menentukan sikap dan pilihan terhadap kemana arah IKA Unand periode selanjutnya, terlebih bila berkaca bagaimana performa IKA Unand dipimpin pada kepengurusan periode sebelumnya.

Substansinya, alumni sebuah perguruan tinggi antara lain tentu memiliki fungsi untuk akreditasi perguruan tinggi sebagai indikator kualitas lulusan melalui kesuksesan karir, pemberi masukan untuk perbaikan kurikulum dan materi ajar, serta jembatan penghubung ke dunia industri untuk magang, penelitian, dan peluang kerja. 

Keterlibatan alumni dalam kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan mentoring juga menunjukkan kemitraan yang kuat dengan profesional di bidangnya, yang merupakan aspek penting dalam penilaian akreditasi. 

Alumni memberikan masukan berharga tentang relevansi kurikulum dan kesesuaiannya dengan kebutuhan industri berdasarkan pengalaman kerja mereka.

Keberhasilan karir alumni menjadi bukti nyata kualitas lulusan program studi, yang menjadi salah satu tolok ukur penting bagi lembaga akreditasi.  Alumni dapat membuka peluang magang, penelitian, dan penempatan kerja  bagi mahasiswa, serta memperkuat hubungan institusi dengan dunia kerja.

Selain itu, alumni yang sukses dapat menjadi duta kampus yang menarik calon mahasiswa baru dan meningkatkan reputasi program studi. Alumni dapat berperan sebagai mentor bagi mahasiswa untuk membimbing mereka dalam pengembangan karir dan profesionalisme. Termasuk dukungan finansial untuk beasiswa, penelitian dan peningkatan fasilitas kampus.

Begitu juga dengan alumni. Keberadaan DPP IKA Unand tentu benar benar akan dirasakan bilamana silaturrhami yang sehat, produktif tanpa melihat harta dan jabatan bisa berjalan secara kontinyu dan alamiah sebagai upaya membangun jejaring sosial, informasi dan koordinasi serta azaz kebermanfaatan bersama di setiap sektor kehidupan yang dibutuhkan alumni.

Guna mencapai fungsi alumni tersebut, maka sosok figur pemimpin atau Ketua Umum IKA Unand mestilah mampu melakukan dua urusan mantap. Pertama, mantap melakukan konsolidasi organisasi ke seluruh elemen organisasi, mulai dari dewan pengurus pusat (IKA DPP) beserta lembaga DPP lainnya, alumni tingkat Fakultas, alumni tingkat daerah hingga alumni tingkat cabang.

Kemudian, mantap program dalam menyusun dan melaksanakan program yang memberikan manfaat bagi alumni, almamater dan masyarakat luas.

Tanpa adanya kemampuan dan kemauan melakukan konsolidasi organisasi ini maka rangkai visi yang kuat sekalipun tidak akan berati apa apa yang pada gilirannya pelaksanan program dan kegiatan akan lebih cenderung seremonial dan sporadis.

Visi dan komitmen yang kuat memang sangat dibutuhkan dari sosok pemimpin. Namun visi dan komitmen tersebut 
sungguh tidak akan bermakna produktif jika hanya sebagai pemanis dibibir apalagi bila kesempatan untuk pembuktiannya sudah diberikan misalnya.

Kata kata indah seperti akan membangun ekosistem alumni yang kolaboratif, berdaya saing dan berdampak untuk kemandirian sosial, ekonomi dan intelektual bangsa akan menjadi halusinasi semata ketika kesempatan pembuktiaanya telah disia siakan misalnya.

Konsolidasi organisasi sekaligus bermakna silaturrahmi antara DPP IKA ke IKA Fakultas yang selama ini ibarat oase yang tak kunjung tiba. Tibanya, justeru bila ada persoalan seperti masalah dengan Yayasan Dharma Andalas yang berujung kepada tuntutan hukum. Masalah yang sesungguhnya menurut penulis tidak perlu terjadi dan bisa diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan, justeru penyelesaiannya berbuntut ke ranah hukum.

Tidak ringan memang mengemban amanah selaku Ketua Umum DPP IKA Unand. Sebagai Ketua IKA FIB saja, saya merasa belum seberapa konstribusi yang bisa diberikan ke almamater dan alumni. Namun, saya sudah menyatakan untuk tidak ngotot menjadi Ketua IKA FIB kembali dengan memberikan kesempatan kepada alumni lain yang  mampu memberikan konstribusi lebih produktif kepada alumni maupun almamater. 

Setidaknya, catatan yang saya alami dan rasakan selaku Ketua IKA Fakultas dan pelaku yang terlibat secara langsung sejak Kongres VI lalu, bisa jadi catatan kecil bagi para calon calon Ketua Umum IKA Unand 2025-2029, sekaligus harapan yang ditumpangkan kepada sosok pemimpin IKA Unand yang benar benar memiliki integritas, yakni satunya kata dengan perbuatan dalam melaksankan amanah ratusan ribu alumni universitas tertua ini. Wallahualambisawab

*Ketua IKA FIB UNAND

Bagikan: