Belajar Keterbukaan Informasi dari Swedia

*Musfi Yendra

Senin, 12 Mei 2025 | Opini
Belajar Keterbukaan Informasi dari Swedia
Musfi Yendra

Misalnya, menurut laporan Transparency International dan World Justice Project, Swedia dikenal sebagai negara dengan tingkat korupsi yang sangat rendah, sebagian besar disebabkan oleh sistem keterbukaan informasi yang telah diterapkan secara konsisten. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa transparansi dapat menjadi alat efektif untuk memperkuat demokrasi dan mendorong kemajuan sosial-ekonomi.

Selain aspek pemerintahan, keterbukaan informasi di Swedia juga memberikan dampak positif dalam sektor swasta dan inovasi teknologi. Data yang terbuka dan mudah diakses memungkinkan perusahaan swasta serta para pengembang teknologi menciptakan berbagai aplikasi dan solusi inovatif yang meningkatkan pelayanan publik. Misalnya, data transportasi dan informasi geografis yang disediakan oleh pemerintah telah digunakan untuk mengembangkan aplikasi navigasi dan perencanaan kota yang lebih efisien.

Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis, tetapi juga memperkuat hubungan antara sektor publik dan swasta dalam menciptakan solusi yang berdampak luas bagi masyarakat. Dengan demikian, keterbukaan informasi turut berperan sebagai katalisator bagi pertumbuhan ekonomi dan inovasi di negara tersebut.

Tantangan baru pun muncul seiring dengan meluasnya akses informasi secara online. Ancaman terhadap keamanan siber dan penyebaran informasi palsu menjadi dua isu utama yang harus dihadapi. Pemerintah Swedia, bersama dengan lembaga-lembaga pengawas, telah berinvestasi besar dalam sistem keamanan siber untuk memastikan bahwa data yang diakses oleh publik tetap aman dan tidak disalahgunakan. Selain itu, upaya edukasi dan literasi digital terus digalakkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks atau informasi yang menyesatkan.

Di Swedia, penyelesaian sengketa informasi publik berlandaskan prinsip keterbukaan informasi yang dijamin oleh Undang-Undang Kebebasan Pers (Tryckfrihetsförordningen, TF) dan Undang-Undang Kebebasan Informasi (Offentlighetsprincipen). Setiap orang berhak mengajukan permintaan akses informasi kepada badan pemerintah, dan jika permintaan tersebut ditolak, badan terkait harus memberikan alasan secara tertulis. Jika pemohon tidak puas dengan keputusan tersebut, mereka dapat mengajukan banding ke Ombudsman Parlemen (Justitieombudsmannen, JO) atau Komisi Kejaksaan (Justitiekanslern, JK), yang bertugas meninjau apakah badan publik telah bertindak sesuai hukum.

Apabila sengketa tidak terselesaikan, kasus bisa dibawa ke Pengadilan Administratif (Förvaltningsrätten) yang memiliki wewenang untuk meninjau ulang keputusan badan publik dan, jika diperlukan, memerintahkannya untuk mengungkap informasi yang seharusnya bersifat terbuka. Jika salah satu pihak masih tidak puas, mereka dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Administratif (Högsta förvaltningsdomstolen), di mana keputusan yang diambil bersifat final.

Dalam kasus pelanggaran serius terhadap keterbukaan informasi, pejabat yang bertanggung jawab bisa dikenakan sanksi administratif atau bahkan tuntutan hukum. Swedia dikenal sebagai salah satu negara dengan transparansi tertinggi di dunia, sehingga sistem ini sangat efektif dalam menjamin hak masyarakat terhadap informasi publik.

Pengalaman dan pencapaian Swedia dalam menerapkan keterbukaan informasi telah banyak didokumentasikan dan dijadikan acuan oleh negara-negara lain. Berbagai penelitian dan laporan internasional menempatkan Swedia sebagai salah satu negara dengan sistem pemerintahan yang paling transparan dan akuntabel. Studi dari European Commission dan Transparency International menunjukkan bahwa tingkat keterbukaan informasi di Swedia memberikan dampak positif dalam menurunkan angka korupsi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Data-data tersebut memberikan bukti bahwa transparansi yang konsisten dapat menghasilkan pemerintahan yang efisien dan responsif, serta mendorong partisipasi aktif warga dalam proses demokrasi. Keberhasilan Swedia menjadi inspirasi bagi banyak negara, terutama di era digital ini, di mana akses informasi yang cepat dan mudah menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Dengan segala pencapaian dan inovasi yang telah diterapkan, Swedia terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip keterbukaan informasi sebagai fondasi demokrasi. Meskipun masih ada tantangan, seperti perlindungan data pribadi dan ancaman keamanan siber, pemerintah dan masyarakat Swedia secara bersama-sama berupaya mengatasi hambatan tersebut melalui regulasi yang adaptif dan teknologi yang terus diperbarui. []

Halaman:
1 2

*Ketua Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat

IKLAN MBG
Bagikan: