Penting Pendidikan dan Pembinaan Generasi Muda Demi Kemajuan
*Zardi Syahrir, SH.MM

Pemuda merupakan harapan bangsa, demikian slogan yang selalu didengung-dengungkan banyak orang dalam melihat kemajuan dan tantangan perkembangan zaman saat ini. Dan semua ini juga tidak dapat dipungkiri akan hal tersebut karena Al Qur,an pun menyatakan demikian. Dalam Al Qur,an pesan kuat “Jangan tinggalkan generasi yang lemah” mengacu pada ajakan untuk mempersiapkan generasi penerus yang kuat dan berdaya, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
Ayat Al-Quran, khususnya An-Nisa ayat 9, menjadi dasar dari pesan ini, menekankan pentingnya kekhawatiran terhadap kesejahteraan generasi yang akan datang.
Berikut ini adalah kutipan ayat, trasliterasi, dan sejumlah tafsir atas Surat An-Nisa ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ، فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Wal yakhsyalladzīna lau tarakū min khalfihim dzurriyyatan dhi’āfan khāfū ‘alaihim, fal yattaqulāha wa qūlū qaulan sadīdan.
Artinya, “Hendaklah takut orang-orang yang andaikan meninggalkan keturunan yang lemah di belakang (kematian) mereka maka mereka mengkhawatirkannya; maka hendaklah mereka juga takut kepada Allah (dalam urusan anak yatim orang lain), dan hendaklah mereka berkata dengan perkataan yang benar (kepada orang lain yang sedang akan meninggal).”
Dengan demikian makna substansialnya, hendaklah orang-orang yang mempunyai sifat takut atau khawatir atas nasib anak keturunanya bila ditinggal mati dalam kondisi lemah secara finansial, juga takut kepada Allah. Ayat An-Nisa 9 secara spesifik menyebutkan kekhawatiran orang tua terhadap keturunan yang lemah (dzurriyatan dhi’afan). Ini bukan hanya tentang kemiskinan materi, tetapi juga mencakup kelemahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk iman, akhlak, dan pendidikan.
Pesan ini menegaskan pentingnya pendidikan dan pembinaan dari masyarakat, dan orang tua untuk memberikan pendidikan yang baik, membimbing anak-anak dalam ibadah, dan membentuk karakter yang kuat. Serta juga mempersiapkan generasi yang kuat secara ekonomi dimana Orang tua perlu membekali anak-anak dengan keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan mereka mandiri secara finansial.
Ayat An-Nisa 9 juga menekankan pentingnya ketakwaan kepada Allah dan berkata-kata yang baik, yang mencerminkan akhlak mulia dalam mendidik dan membimbing generasi muda. Pesan ini juga meluas pada kewaspadaan terhadap anak yatim. Sebagaimana orang tua mengkhawatirkan anak-anak mereka sendiri, mereka juga harus memiliki rasa khawatir dan menjaga kesejahteraan anak yatim.
Dengan demikian, pesan “Jangan tinggalkan generasi yang lemah” adalah panggilan untuk mempersiapkan generasi penerus yang tangguh dan berakhlak mulia, mampu menghadapi tantangan zaman, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan agama.
Begitu juga dengan kegiatan Kepengurusan Kepemudaan RT 05 RW XI Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, mempersiapan generasi yang baik, berakhlak, bermoral, berintegritas sesuai juga dengan keberadaan UU Nomor 40 Tahun 2009 adalah Undang-Undang tentang Kepemudaan. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek terkait pemuda, termasuk potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda. Selain itu, UU ini juga mengatur pelayanan kepemudaan, seperti koordinasi dan kemitraan, sarana dan prasarana, serta organisasi kepemudaan.
*Ketua Kepemudaan RT 05 RW XI DTH
Opini Terkait
- Musfi Yendra: Abolisi dan Amnesti dalam Perspektif Keterbukaan Informasi
- Musfi Yendra: Informasi sebagai Hak Asasi Manusia
- Musfi Yendra: Keteladanan Keterbukaan Informasi dari Masjid
- Musfi Yendra: Uji Konsekuensi Informasi yang Dikecualikan
- Nevi Zuairina: Raja Ampat Harus Pulih, Kembalikan Keindahan Alamnya!