Diskusi dengan Guru-Guru di Payakumbuh, Supardi: Guru Harus Lebih Melek Teknologi

Melalui jaringan internet, lanjut dia, banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa dijadikan pendukung dalam menyusun materi pembelajaran.
Begitu pula dengan penyajiannya, guru bisa memberikan media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
"Guru harus menyesuaikan diri dengan siswa. Generasi yang saat ini sangat melek pada teknologi digital, sehingga guru pun harus memiliki kemampuan untuk itu. Jika tidak maka guru akan tertinggal di mata siswa," ujarnya.
Baca juga: Ka Lapas Kelas III Dharmasraya Perkuat Sinergi dengan Polres Dharmasraya
Dengan menguasai teknologi digital guru juga bisa memberikan rekomendasi laman yang bisa dikunjungi siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan terkait mata pelajaran tertentu. Selain juga bisa mengawasi siswa baik secara langsung maupun tidak langsung dalam berkelana di dunia internet.
Selain tentang digitalisasi, Supardi juga mengatakan ada kebutuhan guru penggerak sebagai kepala sekolah sebanyak 63 guru untuk kota payakumbuh. Saat ini di Sumbar ada 159 guru penggerak yang baru memenuhi syarat, salah satunya untuk menjadi kepala sekolah. Dari 159 baru 2 yang baru diangkat menjadi kepala sekolah.
Supardi berharap semakin banyak kebutuhan guru penggerak ini dipenuhi. Hal ini mengingat kurikulum merdeka menjadikan kepala sekolah posisi yang sangat vital untuk kesuksesan pencapaian pembelajaran di sekolah.
Saat audiensi itu sejumlah guru menyampaikan aspirasinya. Salah satunya Ridwan dari SMA Raudhatul Jannah yang mengatakan perlunya bimtek untuk kepala sekolah apalagi peningkatan pelatihan digitalisasi.
Dia juga mengatakan sejak tahun 2016 kewenangan SMA/SMK beralih ke provinsi. Namun menurut dia sekolah swasta seakan akan menjadi anak tiri. Sekolah tempatnya mengajar tidak mendapatkan bantuan fisik seperti ruang kelas baru, ruang guru dan ruang komputer.
"Selain itu guru SMA/SMK tak mendapatkan dana insentif pemerintah provinsi. Sementara guru SMP mendapatkannya dari pemerintah kabupaten/kota sebesar Rp850 ribu bagi yang telah mendapatkan NUPTK," ujarnya.
Zulkifli dari SMA 1 payakumbuh mengatakan peningkatan profesi guru (PPG) pada guru PHI sebagai syarat untuk sertifikasi guru membutuhkan biaya sebesar Rp 5 juta. Menurutnya ini tentu berat bagi para guru-guru. Dia berharap ada bantuan dari pemerintah.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Manfaatkan Dana Boskin,SLB C Payakumbuh Gelar Kegiatan Berkreasi Sambil Berlomba
- Ketua DPRD Sumbar Supardi Sebut SMK Harus Menjadi Lembaga Pendidikan Terbaik
- Diinisiasi Ketua DPRD Sumbar Supardi, 27 Pemenang dari 9 Kategori Lomba Expo SMK Akhirnya Diumumkan
- Ketua DPRD Sumbar Safari Ramadhan di Kelurahan Sicincin Payakumbuh, Ajak Generasi Muda Untuk Lebih Mencintai Daerah
- Gubernur Mahyeldi Apresiasi Iven CUF di SMAN 2 Payakumbuh yang Membantu Siswa Menata Masa Depan