SDN 11 Payakumbuh Terima Piala Adiwiyata Kementerian LHK dan Mendikbud Ristek

"Semoga kita semua bisa menyukseskan program pemerintah sehingga tercipta nanti proses belajar mengajar tatap muka yang kondusif," harap Syufriati.
Ditambahkannya, piala Adiwiyata Mandiri ini dipersembahkan untuk warga sekolah yang telah berjuang bersama-sama, tanpa itu prestasi ini tentu mustahil diraih oleh sekolah.
"Alhamdulillah untuk penghargaan Adiwiyata Mandiri hanya diraih oleh 77 sekolah se Indonesia. Untuk Sumatera Barat kita peringkat terbaik pertama, dan untuk nasional kita berada di urutan kedua. Selaku kepala sekolah kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bersusah payah meraih prestasi ini," kata Syufriati.
Baca juga: Kado Istimewa di Akhir Tahun, Semen Padang Raih PROPER Emas
Syufriati juga menambahkan tak hanya sampai disana saja, prestasi SDN 11 Payakumbuh cukup banyak, contohnya dalam lomba tahfidz pelajar tingkat Kota Payakumbuh sukses memboyong juara 1 dan 2. Disamping itu, Kepala sekolah dan gurunya juga berprestasi, meraih peringkat 3 nasional karya inovatif kepala sekolah.
"Saat ini SDN 11 Payakumbuh memiliki 303 siswa yang terbagi dalam 12 rombongan belajar, kita bersyukur setiap tahun jumlahnya bertambah," kata kepala sekolah yang dikenal sebagai sosok penyayang oleh siswanya itu.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kasat Bimas Polres Payakumbuh AKP Yuneldi CH yang menyampaikan program vaksinasi ini secara nasional sudah di atas 70 persen, pemerintah kedepannya menyasar anak umur 6-11 tahun. Pihak kepolisian ikut ke lapangan untuk membantu mengajak warga agar mau memberikan vaksin kepada anaknya.
"Edukasi dan sosialisasi gencar dilaksanakan. Hingga saat ini tak ada sanksi kepada masyarakat yang tak mau divaksin, tapi kita akan terus mengajak mereka demi kebutuhan kesehatan. Jumlah sekolah di Kota Payakumbuh ada 82, sampai sekarang sudah 55 SD yang dilaksanakan sosialisasi," terangnya
Salahsatu orang tua siswa Rezi Indra Warga Tigo Koto Diate menyampaikan secara pribadi mereka masih agak berat memberikan vaksin kepada anak, namun mereka juga sadar akan pentingnya vaksin untuk melawan pandemi ini. Dirinya menyampaikan harapan untuk melegakan kekhawatiran orang tua selama ini dengan solusi dan tanggung jawab dari pemerintah bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tak diinginkan kepada anak mereka pasca vaksinasi.
"Yang kami khawatirkan adalah bila kejadiannya anak masuk rumah sakit, nah biaya berobatnya nanti gimana? Biaya kami yang harus meninggalkan pekerjaan bagaimana? Rasa takut dengan vaksinasi ini juga karena kami dihantui oleh kabar-kabar miring vaksinasi di media sosial, entah itu hoax atau apapun namanya tentu sedikit banyaknya mempengaruhi," kata Rezi.
Rezi juga berharap pemerintah dapat meyakinkan masyarakat dengan lebih dekat, karena banyaknya pertimbangan atas vaksinasi yang menarget anak usia 6-11 tahun ini.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- UNP dan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Perkuat Kolaborasi Melalui MoU dan Program Hilirisasi Teknologi Pakan Sapi
- Reborn, MTI Kotopanjang Siap Melaksanakan Sistem Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026
- Sukses Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi,Alumni Siap Berkontribusi Untuk Kemajuan Sekolah MTI
- Peringati Hari Lahir Yang ke 90, MTI Koto Panjang Gelar Reuni Akbar Lintas Generasi
- Perkuat Sinergitas,Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah Koto Panjang Gelar Buka Bersama
Wagub Vasko Ruseimy Tinjau Pasar Payakumbuh yang Terbakar
Kota Payakumbuh - 08 September 2025
Gubernur Mahyeldi Tinjau Pasar Payakumbuh Pasca Kebakaran
Kota Payakumbuh - 30 Agustus 2025