Semen Padang Kembali Sebar Ribuan Ikan Bilih ke Habitat Asli Danau Singkarak

Sabtu, 30 Juli 2022, 11:07 WIB | Ragam | Kota Padang
Semen Padang Kembali Sebar Ribuan Ikan Bilih ke Habitat Asli Danau Singkarak
Ikan Bilih yang merupakan ikan endemik Danau Singkarak yang dikonservasi oleh PT Semen Padang bersama Universitas Bung Hatta (UBH) sejak tahun 2018, kembali disebar ke habitat aslinya di Danau Singkarak dengan jumlah 3000 ekor, Minggu (30/7/2022). IST

"Nagari Sumpur ini tidak hanya menjaga keberadaan ikan bilih sebagai habitat asli Danau Singkarak. Nagari Sumpur ini istimewa, dan masuk sebagai 50 Desa Terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Nagari ini terkenal dengan homestay yang bersih, makanannya juga istimewa. Saya berharap pariwisata daerah ini bisa digenjot lagi," ujarnya.

Pariwisata Nagari Sumpur ini perlu digenjot, sebut Audy, karena berdasarkan informasi dari masyarakat Sumpur disebutkan bahwa 90 persen masyarakat Sumpur adalah nelayan. "Kalau pariwisata daerah ini berkembang, tentunya bisa menjadi aktifitas ekonomi bagi masyarakat Nagari Sumpur, selain nelayan ikan bilih," tuturnya.

Dirut SIG Donny Arsal menyebut bahwa upaya konservasi ikan bilih yang dilakukan PT Semen Padang bersama UBH ini harus dilakukan dengan skala yang lebih besar lagi. Dan SIG, komitmen untuk mendukungnya. "Kalau bisa program konservasi ini jadi edukasi bagi masyarakat, bagaimana membudidayakan bilih di luar habitatnya," kata Donny.

Baca juga: Sambut 26 Tahun Kementerian BUMN, Semen Padang Gelar Pasar Murah, Mudik Gratis dan Bazar UMKM

Dia menyebut, program konservasi ikan bilih ini cukup efektif dalam menjaga kelestarian ikan bilih yang terancam punah. Namun begitu, ia berharap konservasi ikan bilih yang dilakukan PT Semen Padang bersama UBH ini juga sejalan dengan pembatasan penggunaan bagan dan lain sebagainya.

"Ini mesti dilakukan sekaligus, jadi antara pembibitan berjalan agresif, masif, dan upaya mencegah kepunahan ikan bilih bisa dilakukan secara paralel. Kami dari SIG dan Semen Padang, akan terus mensupport kelestarian ikan bilih ini. Dan kami pun juga berterima kasih kepada Nagari Sumpur yang welcome terhadap kita, termasuk UBH yang telah membantu kita," ujarnya.

Rektor UBH Tafdil Husni menyebut bahwa keterlibatan UBH dalam konservasi ikan bilih merupakan suatu bentuk kontribusi UBH, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang didukung oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UBH. Apalagi, status ikan bilih Danau Singkarak pada tahun 2020 menuju kepunahan.

"Jadi, ini penting kita selamatkan ancaman kepunahan ikan bilih ini melalui pembenihan secara in-situ dan membuat area suaka yang diresmikan. Dan Alhamdulillah, sudah dua kali PT Semen Padang bersama UBH kembali menebar anak ikan bilih ke habitatnya.

Dan tentunya, hasil dari penebaran ikan bilih akan luar biasa terhadap ekonomi nelayan bilih Danau Singkarak," katanya.

Sebagai contoh, sebut Tafdil, dari 1500 ikan bilih yang disebar dan didalamnya ada 800 ekor betina, maka masing-masing betina akan mempunyai telur 3000. Jika dikalkulasikan, maka jumlahnya akan ada 2,4 juta ekor ikan bilih yang akan berkembang biak. Kemudian, untuk 1 juta ekor bilih, sama dengan 5000 kg.

"Sekarang ini harga ikan bilih Rp50 ribu. Kalau kita kalkulasikan lagi dalam setahun, maka jumlahnya bisa dapat Rp250 juta. Ini untuk 1 juta ekor ikan yang dihasilkan dari 800 ikan bilih betina yang disebar hari ini. Apalagi kalau hitungan kertasnya 2,4 juta, tentu hasilnya ada sekitar Rp600 juta per tahun. Makanya, mari sama-sama kita jaga kelestarian ikan bilih ini, supaya bisa berkembang dengan baik di habitat aslinya ini," ujarnya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: