Dinyatakan Positif Covid-19, Kepala BPBD Payakumbuh : Tak Habis Pikir Kontak dengan Siapa

Ayah tiga anak ini, bertambah yakin, kenapa pemerintah lewat tim gugus tugas, menyuruh masyarakat selama PSBB berjalan, harus banyak di rumah. Kalau tidak penting, misalnya membeli bahan keperluan dapur, sebaiknya warga mengurung diri di rumah. Karena, di luar rumah banyak OTG (orang tanpa gejala), berkeliaran.
"Saya sendiri, ungkap Ci, panggilan akrab lelaki asal Aceh ini, tidak merasakan satupun gejala Covid-19, pasca diambil tes SWAB, Selasa (19/5). Hingga kini, Saya masih merasakan sehat-sehat saja. Suara dan ketawa Saya tidak berubah. Makan enak--enak saja," jelas Ci ketika dihubungi awak media, lewat kontak HP selulernya, Senin (25/5). Jika disuruh berolahraga, Saya masih mampu," imbuh Ci sambil ketawa.
Yang tak enak, tambah pemilik tinggi 170 cm ini. Adalah menjalani karantina sendirian di ruang isolasi RSUD dr. Adnaan WD. Tidak ada hiburan, seperti pesawat teve. Teman saya adalah smarphont ini, untuk berkomunikasi dengan keluarga dan para sahabat serta staf di kantor.
Baca juga: Pj. Sekda Kalaksa BPBD Sumbar Ikuti Rapat Persiapan Kunjungan Kepala BNPB ke Sumatera Barat
Dikatakan, seizin walikota, seluruh staf BPBD yang bertugas di Posko Covid-19 sudah ditarik dan ikut menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Yang bertugas di posko covid sekarang, adalah tim siaga bencana Payakumbuh, ungkap Ci.
Menurut Ketua DPD KNPI Payakumbuh, tahun 90-an ini, ia sudah meminta izin pimpinan, agar seluruh staf BPBD menjalani SWAB. Begitu juga tim gugus tugas lainnya yang pernah kontak dengan dirinya. Agar usaha pencegahan Covid-19 di Payakumbuh bisa lebih maksimal.
Menurut Ci, makin banyak OTG yang bersileweran di tengah masyarakat, kian banyak kemungkinan warga terpapar Covid-19. Untuk itu, yang merasa kontak dengan dirinya, lebih baik datang ke petugas kesehatan untuk diambil SWAB, imbau sarjana peternakan jebolan Unand ini.
Terakhir, sebagai kepala bidang penanganan Covid-19 Payakumbuh, Ci mengajak warga Payakumbuh dan warga Limapuluh Kota, dimana ia berdomisili, tak usahlah ngeyel, patuhilah protokol kesehatan Covid-19. Ia khawatir, jika makin banyak masyarakat kedua daerah bertetangga ini yang diserang virus corona, dengan keterbatasan petugas medis dan APD, ancaman kematian makin besar.
"Mari kita bersama-sama dan bekerja bersama-sama dalam memutus mata rantai Covid-19 ini," ajak Ci memberi edukasi.
YA, dalam dua posisi di RSUD Adnaan WD, menjalani isolasi.(edo)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Menghadiri Seminar Parenting Bersama Wali Murid SDIT An Nadzir Payakumbuh
- Ketua TP-PKK Ummi Harneli: Istri Kepala Daerah Harus Perhatikan Soal Penanganan Stunting
- Safari Ramadhan Ketua DPRD Sumbar, Supardi Prihatin Masih Ada Stunting di Kota Payakumbuh
- Kelurahan NDB Payakumbuh Gencarkan Sosialisasi Vaksinasi Anak
- Gebyar Vaksinasi Sapu Jagat, Dinkes Payakumbuh Keluarkan Jadwal per Kelurahan
Wagub Vasko Ruseimy Tinjau Pasar Payakumbuh yang Terbakar
Kota Payakumbuh - 08 September 2025
Gubernur Mahyeldi Tinjau Pasar Payakumbuh Pasca Kebakaran
Kota Payakumbuh - 30 Agustus 2025