Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan, Ketua DPRD Sumbar Supardi: Berikan Kontribusi untuk Menjawab Persoalan Sosial

PAYAKUMBUH, binews.id -- Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi mengajak masyarakat adat yang terdiri dari ninik mamak, bundo kanduang alim ulama hingga cadiak pandai, untuk memberikan kontribusi dalam menjawab persoalan sosial yang berkembang di masyarakat.
Ajakan tersebut diungkapkannya Supardi saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan, Jumat (17/5). Dikatakan Supardi terkait sektor ekonomi, dahulunya Sumbar merupakan provinsi yang merajai perputaran uang di pulau Sumatera. Sekarang secara statistik pertumbuhan ekonomi (PE) Sumbar berada pada peringkat lima.
Seiring perputaran uang mengalami penurunan, gaya hidup pun juga mengalami pergeseran, dimana banyak masyarakat yang terlalu memaksa untuk memiliki sesuatu. Hal itu dibuktikan dengan maraknya pertumbuhan lembaga pemberi kredit (leasing-red).
"Jadi dalam sehari bisa saja leasing menghimpun dana masyarakat lebih kurang Rp 10 miliar sehari dan dibawa ke pusat nya," katanya.
Baca juga: Wawako Maigus Nasir Tuntut ASN Padang miliki Kompetensi Digitalisasi
Persoalan lain yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah adalah menekan angka pengguna yang masih 5,2 persen. Sementara di kota Payakumbuh menepati peringkat ketiga se Sumbar angka penguran nya dengan persentase 4,84. Namun pada tingkat pendidikan, Payakumbuh jauh lebih baik dari daerah-daerah lain di Sumbar.
Itu beberapa persoalan yang harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya tanggung jawab saja. Peran masyarakat sangat penting untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sosial ditengah masyarakat," katanya.
Disebutkannya, ketika pengangguran masih tergolong tinggi, maka akan berdampak terhadap tingginya tingkat kriminalitas, peredaran narkoba juga akan berkembang dan terus meningkat, sehingga harus diselsaikan secara bersama-sama.
Dia melihat pemangku adat juga harus meningkatkan kapasitas diri karena menyangkut kelangsungan dalam manajemen memimpin masyarakat. Tentunya hal itu seiring dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2022 tentang Sumatera Barat. Dalam regulasi itu ditegaskan, filosofis Minangkabau adalah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah.
Baca juga: Wawako Maigus Nasir: ASN Padang Dituntut Kompeten Terhadap Digitalisasi
Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang memiliki dampak positif dan negatif, ketika terlalu sibuk dengan teknologi maka nilai-nilai kebudayaan akan memudar. Intinya kegiatan Bimtek yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Sumbar melalui pokok pikiran Supardi, bisa menjadi media transfer ilmu pada generasi muda melalui masyarakat adat.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Salurkan Bantuan BNI untuk Korban Kebakaran Pasar
- Wagub Vasko Ruseimy Tinjau Pasar Payakumbuh yang Terbakar
- Ketua DPRD Sumbar Dorong Sektor Pengelolaan Sampah Tingkatkan Sumber PAD
- IKP Jaya Gelar Halalbihalal Meriah, Hadirkan Pejabat Nasional dan Tokoh Payobasuang di Cibubur
- Kepedulian Nyata Wagub Vasko Ruseimy Bantu 50 Juta untuk Pembangunan Masjid Muhsinin
Wagub Vasko Ruseimy Tinjau Pasar Payakumbuh yang Terbakar
Kota Payakumbuh - 08 September 2025
Gubernur Mahyeldi Tinjau Pasar Payakumbuh Pasca Kebakaran
Kota Payakumbuh - 30 Agustus 2025