Polri Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Pasca Pemilukada 2024 dengan Strategi Cooling System

Rabu, 11 Desember 2024, 09:26 WIB | Ragam | Nasional
Polri Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Pasca Pemilukada 2024 dengan Strategi Cooling...
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan kesiapannya dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2024. IST
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan kesiapannya dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2024. Salah satu pendekatan utama yang diterapkan adalah "Cooling System", sebuah strategi terukur untuk meredam potensi konflik sosial yang kerap muncul setelah pelaksanaan pemilu.

Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat, menjelaskan bahwa Cooling System merupakan langkah proaktif untuk mencegah eskalasi emosi dan tensi politik yang sering muncul dalam masyarakat. Polri berupaya menjaga situasi agar tetap kondusif dengan mengedepankan dialog, mediasi, dan pendekatan persuasif kepada seluruh elemen masyarakat.

Pendekatan Cooling System yang Komprehensif

Kombes Pol Dwi mengungkapkan bahwa Cooling System ini melibatkan lima strategi utama yang diharapkan mampu menjaga ketenangan di tengah masyarakat. Berikut adalah penjelasan lengkap dari masing-masing strategi:Pendekatan Dialogi.Polri mengintensifkan komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan partai politik untuk menciptakan suasana damai. Dalam pertemuan tersebut, tokoh-tokoh ini diimbau untuk memberikan pesan-pesan positif kepada masyarakat agar dapat menerima hasil pemilu dengan bijak dan penuh kedewasaan.

Baca juga: KPU Solok Selatan dan KI Sumbar Gelar Media Gathering untuk Perkuat Transparansi Pemilu 2024

Penguatan Pengamanan.Polri menempatkan personel di wilayah-wilayah yang dianggap rawan konflik. Meski demikian, pendekatan yang digunakan tetap humanis, untuk memastikan masyarakat merasa aman tanpa adanya tekanan atau intimidasi.Pencegahan Hoaks dan Provokasi.Hoaks dan provokasi menjadi salah satu ancaman utama pasca pemilu. Polri, bekerja sama dengan instansi terkait, terus memantau peredaran informasi di media sosial. Unit Cyber Crime Polri bertugas mengidentifikasi serta menindak pihak-pihak yang menyebarkan narasi negatif atau memicu kerusuhan.

Fasilitasi Rekonsiliasi.Jika terjadi perselisihan atau perbedaan pandangan yang signifikan, Polri akan memediasi antara pihak-pihak yang berseteru. Upaya rekonsiliasi ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan secara damai dengan mengutamakan kepentingan bersama..Kampanye Damai.Bersama lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan media massa, Polri menjalankan kampanye damai untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga persatuan pasca pemilu. Kampanye ini juga menanamkan kesadaran tentang bahaya konflik horizontal terhadap keberlanjutan pembangunan bangsa.

Mengedepankan Harmonisasi Sosial

Selain menjaga keamanan, Cooling System Polri juga berorientasi pada harmonisasi sosial. Kombes Pol Dwi menekankan pentingnya meninggalkan perbedaan pilihan politik setelah pemilu. "Pasca pemilu, perbedaan pilihan politik harus ditinggalkan. Yang utama adalah menjaga persatuan untuk membangun bangsa bersama-sama," ujarnya.

Baca juga: Komisi Informasi Sumsel Studi Tiru ke Sumbar untuk Perkuat Monev Keterbukaan Informasi

Kegiatan Cooling System ini dilaksanakan secara menyeluruh, melibatkan seluruh Polda di Indonesia melalui koordinasi intensif dengan Divisi Humas Polri. Tidak hanya itu, Polri juga menyelenggarakan dialog publik secara virtual, yang dihadiri oleh tokoh agama, adat, masyarakat, pemuda, serta perwakilan mahasiswa.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: