Sukses Pertahankan Tesis, Sisca Oktri Santi Jadi Lulusan Magister Linguistik FIB Unand

Selasa, 12 Agustus 2025, 09:09 WIB | Pendidikan | Kota Padang
Sukses Pertahankan Tesis, Sisca Oktri Santi Jadi Lulusan Magister Linguistik FIB Unand
Sisca Oktri Santi, mahasiswa Pascasarjana Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, yang resmi meraih gelar Magister Linguistik, Senin (11/8/2025). IST

PADANG, binews.id -- Bahasa bukan sekadar rangkaian kata yang disusun harfiah. Lebih dari itu, bahasa memiliki kekuatan luar biasa, bahkan dapat menjadi sarana "mengobati" jiwa. Melalui komunikasi terapeutik, bahasa mampu memberi solusi klinis bagi mereka yang membutuhkan.

Hal ini dibuktikan oleh Sisca Oktri Santi, mahasiswa Pascasarjana Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, yang resmi meraih gelar Magister Linguistik, Senin (11/8/2025). Dalam sidang tesis berjudul "Tindak Tutur Bahasa Sugesti pada Pengalam Gangguan Cemas dalam Praktik Hipnoterapi Refri Syahlil", Sisca mengkaji secara mendalam tindak tutur bahasa sugesti dalam praktik hipnoterapi — kajian yang masih jarang dibahas di Indonesia dari sudut pandang pragmatik.

Penelitian ini memadukan analisis lokusi dan perlokusi pada setiap sesi hipnoterapi, sekaligus menelaah bahasa sugesti yang muncul di setiap tahapan hipnosis. Hasilnya menunjukkan bahasa sugesti mampu memengaruhi pikiran dan perilaku klien secara signifikan. "Temuan ini diharapkan bermanfaat bagi praktisi hipnoterapi untuk memahami strategi komunikasi yang lebih persuasif, etis, dan tepat sasaran," ujar Sisca usai sidang.

Menurutnya, sepanjang studi, ia terkesima menyadari bahwa bahasa bukan hanya mengubah individu, tetapi juga efektif membentuk konstruksi sosial. Berdasarkan teori Austin, Searle, dan Wijana, ujaran dapat menjadi tindakan yang berdampak nyata bagi lawan bicara.

Pembimbing tesis, Prof. Dr. Drs. Oktavianus, M.Hum., menyebut penelitian Sisca memiliki kontribusi penting tidak hanya bagi linguistik, tapi juga psikologi dan hipnoterapi. "Gangguan cemas adalah masalah umum yang bisa berdampak buruk jika tidak ditangani. Kajian ini membuktikan bahasa memiliki daya yang dapat dimanfaatkan secara terapeutik," ujarnya.

Sisca mengaku lega dan bersyukur atas pencapaian ini, seraya mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing dan penguji, di antaranya Prof. Dr. Drs. Oktavianus, M.Hum., Dr. Fajri Usman, M.Hum., Dr. Aslinda, M.Hum., Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., dan Dr. Sawirman, M.Hum. "Saya beruntung dapat belajar dari para tokoh linguistik yang saya kagumi," ucap Pemimpin Redaksi SumbarFokus.comini. (bi/rel/mel)

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: