PSI Tunjuk Putra Gubernur Sumbar Jadi Ketua DPW: Peta Politik Minang Kian Dinamis

Langkah politik Taufiq yang kini beralih ke PSI tentu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Apalagi, PSI dan PKS selama ini memiliki karakter politik yang sangat berbeda—PSI dikenal sebagai partai nasionalis progresif, sedangkan PKS berhaluan Islam konservatif. Perpindahan ini pun memunculkan spekulasi bahwa Taufiq ingin membuka jalan baru di luar bayang-bayang politik ayahnya.

Meski begitu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Mahyeldi terkait keputusan politik anaknya. Beberapa sumber di lingkungan pemerintahan Sumbar menyebut Gubernur Mahyeldi memilih untuk menahan komentar dan menghormati pilihan pribadi sang anak. Sikap diam ini dinilai sebagai langkah bijak untuk menjaga hubungan politik dan keluarga tetap harmonis di tengah sorotan publik.

Pengamat politik Universitas Andalas, Firdaus M., menilai langkah PSI menunjuk Taufiq merupakan strategi untuk memperluas pengaruh di wilayah yang selama ini sulit ditembus. "PSI membutuhkan figur lokal dengan akar kuat di Sumbar. Taufiq punya nama besar lewat ayahnya, dan ini bisa menjadi pintu masuk bagi PSI untuk membangun simpati di kalangan masyarakat tradisional," ujarnya.

Lebih lanjut, Firdaus menilai keputusan ini juga menjadi uji coba bagi Taufiq untuk membuktikan dirinya sebagai politisi muda yang mandiri. "Jika ia berhasil membawa perubahan dan memperkuat struktur PSI di daerah, Taufiq bisa menjadi wajah baru politik Sumbar di masa depan," tambahnya.

Dengan dinamika baru ini, peta politik Sumatera Barat diprediksi akan semakin menarik menjelang Pemilu 2029. Bergabungnya Taufiq ke PSI tak hanya menambah warna baru dalam perpolitikan daerah, tetapi juga menunjukkan bahwa politik di Sumbar mulai bergerak keluar dari sekat-sekat ideologis lama. Kini, publik menantikan sejauh mana Taufiq mampu membuktikan kiprahnya di bawah panji PSI—partai yang mengusung semangat muda, bersih, dan inklusif. (bi/rel/mel)

Penulis: Imel
Editor: Imel