Ketum PSSI Sepakati Penguatan Fisik dan Mental Pemain Timnas
"Secara fisik sangat kurang. Setelah menit ke-20, para pemain terlihat capai. Karena itu, di Chiang Mai kami berkonsentrasi meningkatkan kemampuan fisik," kata mantan pemain timnas Korsel berusia 50 tahun itu.
Selama di Thailand, para pemain digeber dengan core training, weight training, juga lari selama 5 km setiap pagi. Pada sore hari, pemain berlatih antara lain passing game, bagaimana membuat gol cepat, dan 'running defence'.
Baca juga: FIFA Jatuhkan Sanksi ke PSSI Akibat Insiden Diskriminasi Suporter Saat Laga Indonesia vs Bahrai
Selama training camp, pemain Timnas U-19 juga dicek berat badan dan kandungan lemaknya setiap hari.
"Kami periksa secara akurat kondisi fisik pemain setiap usai makan pagi. Intinya, jika dibandingkan dengan para pemain Timnas U-18 dan U-19, kondisi fisik pemain Timnas Indonesia sangat jauh di bawah," katanya.
Untuk itu, kata mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma dan Quensland Roar ini, para pemain kita harus lebih banyak meningkatkan latihan fisik lagi.
Ia pun menunjukkan bagaimana para pemain mengirimkan update foto saat berlatih fisik di tempat tinggal masing-masing. Sementara dari pihak tim pelatih juga mengirim rekaman video program latihan kepada para pemain.
"Perlu motivasi terus-terusan agar mereka berkembang lagi. Bagaimana pola makan dan latihan harus terus dijaga," tegasnya.
Tae Yong menekankan banyak hal mendasar harus diperhatikan para pemain timnas kita. Misalnya keseimbangan jumlah dan intensitas latihan, asupan nutrisi serta waktu pemulihan atau istirahat yang tepat untuk mengurangi risiko cedera serta meningkatkan kinerja pemain.
"Penting juga terkait pemilihan sepatu bola yang tepat sesuai posisi pemain. Ini hal kecil tapi membuat perbedaan sangat besar," kata Tae Yong. Ia menggambarkan kekuatan pul besi sepatu bola jelas berbeda untuk posisi tiap pemain, khususnya centre back.
Hal lain yakni pentingnya melakukan 'taping' atau membebat bagian-bagian tertentu pada kakinya. "Taping sangat penting mencegah cedera. Hal ini harus dibiasakan walaupun awalnya merepotkan dan terasa tidak nyaman," katanya.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Sumbar di Pelatnas, Sekum KONI Beri Suntikan Semangat untuk Dua Pegulat
- Irfanda Gussalim Raih Emas, Tim Senam Sumbar Raih 4 Medali di Popnas 2025 Jakarta
- Sportivitas dan Silaturahmi: ILUNI UNP Golf Tournament 2025 Warnai Dies Natalis
- Sumut Geser Sumbar di Hari Terakhir, DKI Jakarta Juara Umum PON Beladiri II 2025
- Sekum KONI Sumbar Bakar Semangat Atlet Karate dan Wushu di PON Beladiri Kudus







