Pondok Pesantren Daruz Zikri Manggilang Ukir Prasasti di Hari Santri Nasional

Sabtu, 24 Oktober 2020, 10:32 WIB | Ragam | Kab. Lima Puluh Kota
Pondok Pesantren Daruz Zikri Manggilang Ukir Prasasti di Hari Santri Nasional
Pondok Pesantren Daruz Zikri Manggilang Ukir Prasasti di Hari Santri Nasional
IKLAN GUBERNUR

Sebelumnya, Kepala Kemenag Lima Puluh Kota dalam pidatonya mengapresiasi pondok pesantren yang sudah menjadi keinginan masyarakat Manggilang sejak lama ini.

"Biasanya orang-orang tua yang memotivasi dan mengajak anak muda. Ini malah kebalikannya. Anak-anak muda yang mendorong kemajuan agama di sini (Manggilang)," tutur Kepala Kemenag Naharudin ketika penyerahan piagam izin operasional Dazma di Tanjung Pati 4 September lalu.

Pondok pesantren yang dibangun di Ujuang Koto, Seberang Pasar Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru tersebut, kini sudah mulai beroperasi. Sejumlah santri untuk tingkat pertama telah mulai belajar dan mondok di pesantren yang berjarak lebih kurang 1,6 kilometer dari kantor wali nagari yang berada di pinggir jalan lintas Sumbar-Riau.

Pondok Pesantren Daruz Zikri Manggilang adalah keinginan masyarakat yang sudah sejak lama dan baru saat ini terkabulkan.

Berdiri pada 11 desember 2018, dimana pada tahun-tahun sebelumnya berawal dari perjalanan rumah tahfiz, yang kini juga sudah berkembang di beberapa nagari tetangga di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Pondok Pesantren Daruz Zikri Manggilang (Dazma) berdiri lewat tangan tiga tokoh utama, yaitu ustaz Bakri, Herman Yunus, dan Muhammad Zikri.

Pondok Pesantren Dazma menganut sistem salafiyah. Mengaji kitab dan belajar dengan cara tradisonal yang disesuaikan dengan zaman kekinian.

Menurut Kasi Pontren Kemenag Lima Puluh Kota Ifkar sistem salafiyah yang dianut oleh Daruz Zikri Manggilang ini adalah yang pertama di Kabupaten Lima Puluh Kota. Karena 12 pesantren lainnya yang lebih dulu ada di Luhak Nan Bungsu memakai sistem Khalafiyah. Di samping juga sistem Modern. Meskipun pada dasarnya para buya dan guru-guru kita pada dahulu kala membuat pesantren-pesantren itu dengan cara Salafiyah tersebut. Atau lebih banyak ke arah mengaji kitab.

Pun demikian, Dazma tentu tidak mau ketinggalan dari sisi teknologi. Walaupun memakai "sistem klasik" Dazma menyesuaikan dengan perkembangan kekinian dan penguatan di bidang IT. Bahkan, saat ini Dazma juga sudah menyiapkan Aplikasi (Android) bakal dilaunching pada Desember ini.

Aplikasi yang selama ini belum pernah tercipta di pesantren yang ada di Lima Puluh Kota. Atau malah sebagian besar pesantren di Indonesia. Yaitu, aplikasi yang memuat beberapa pilihan yang dapat membantu masyarakat, seperti alquran ofline, asmaul husna, jadwal salat, tv online, browser, arah kiblat, peta lokasi, dan lainnya. Aplikasi ini sengaja belum di sebar-luaskan, karena saat ini masih dalam tahap penyempurnaan.

Segi Tiga Sama Sisi

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: