Hadiri Pelepasan Yonif 131/Brs Satgas Pamtas, Wawako Payakumbuh Serahkan Bantuan Randang

PAYAKUMBUH, binews.id -- Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz menghadiri Pelepasan Yonif 131/Brs dalam rangka Satgas Perbatasan RI-PNG di Lapangan Batalion Yonif 131/Brs, Jumat (12/2).
Kegiatan pelepasan ini juga dihadiri Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin, Danyon Letkol Inf Muhammad Erfani, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Deni Asra, Camat Payakumbuh Timur Irwan Suwandi, dan Lurah Tiakar.
Wawako Erwin Yunaz menyampaikan sebagai bentuk dukungan kepada prajurit, Pemko juga telah menyerahkan bantuan Randang sebanyak 18 Dus berisi 15 pouch ukuran 250 gram kepada Danyon Muhammad Erfani di Balai Kota Payakumbuh, Rabu (3/2) lalu.
Wawako saat itu mengatakan sangat bangga, Payakumbuh yang dapat menjadi bagian dari daerah yang prajurit TNInya berangkat tugas pengamanan di perbatasan negara.
"Prajurit TNI Batalyon 131/ Brs bertugas mengamankan negara. Karena Payakumbuh memproduksi Randang, maka penyerahan Randang ini sebagai bentuk keikutsertaan kita memberi dukungan kepada prajurit, dan Randang menjadi bagian kehadiran kita di Papua, selamat bertugas," ungkapnya.
Dalam amanatnya, Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin mengatakan dirinya meminta agar tim satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini di sektor utara dari Yonif 131/BRS dapat mengambil simpati dan hati rakyat setempat saat menjalankan tugas.
"Dengan mendapatkan simpati dan hati rakyat kita akan dapat menjalin kemanunggalan TNI-rakyat sehingga kehadiran kita dapat masyarakat di perbatasan dengan penuh rasa kekeluargaan," kata Mayjen TNI Hassanudin saat upacara pemberangkatan tim Satgas Pamtas Yonif 131/BRS di Payakumbuh, Jumat (12/2).
Prajurit juga harus memahami dan tetap menghormati kultur budaya dan adat istiadat dari masyarakat setempat. Meski begitu, prajurit tidak boleh dan harus tetap waspada serta tidak boleh terpengaruh dengan segala bentuk provokasi. Prajurit juga harus mengendalikan diri dalam bentuk situasi apapun di medan tugas.
"Terus jalin komunikasi yang harmonis dengan aparat pemerintah setempat, sehingga kendala yang didapati di daerah operasi dapat teratasi dan laksanakan petunjuk serta perintah dari pimpinan di lapangan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa wilayah perbatasan merupakan daerah rawan baik aksi kelompok bersenjata, pelanggaran lintas batas, penyelundupan maupun pergeseran batas wilayah.
"Dikaitkan dengan perkembangan situasi keamanan di wilayah Papua, khususnya perbatasan masih sering terjadi dari kelompok bersenjata. Oleh sebab itu, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh prajurit Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif 131/BRS," ujarnya tegas.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- KPID Sumbar Gelar Literasi Media di Payakumbuh: Wujudkan Penyiaran yang Sehat
- Ajak Pemangku Kebudayaan Payakumbuh, Ketua DPRD Supardi: Jadikan Budaya sebagai Aset Masa Depan
- Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan, Ketua DPRD Sumbar Supardi: Berikan Kontribusi untuk Menjawab Persoalan Sosial
- Tokoh Payakumbuh Minta Supardi Maju Wali Kota Via Jalur Independen
- Ketua DPRD Sumbar Supardi Sambangi Masjid Al-Husna: Bakal Bantu Pengembangan UMKM