Belum Semua Sekolah di Kabupaten Solok Terapkan Belajar Tatap Muka

AROSUKA, binews.id - Terhitung awal tahun 2021 di Pemerintahan Kabupaten Solok belum diberlakukan secara resmi Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka di sekolah-sekolah negeri. Akan tetapi di sebahagian sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan terbilang lebih gesit untuk mensiasati proses pembelajaran di tengah masa pandemi Covid-19 ini.
Drs.Zulkisar, MM sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dis.Dikpora) Kabupaten Solok saat ditanya seputar PBM, mengatakan sesuai edaran gubernur, bahwa para guru harus melaksanakan swab rapid antigen.
"Sebelum mengajar guru harus swab, sementara umurnya cuma 2 atau 3 hari masa berlaku. Pembiayaan ini masih proses di Pemda, memang ada terpikir dari dana komite," kata Zulkisar.
Saat disebutkan sekolah swasta yang sudah memberlakukan pembelajaran, ia menimpali, bahwa sekolah swasta mereka melaksanakan rapid secara mandiri.
Baca juga: Wabup Candra Buka Musda DPD KNPI Kabupaten Solok ke XIV Tahun 2025
"Pahlawan tanpa tanda jasa lebih terpanggil segera mengajar secara mandiri ketimbang guru honor yang bergaji bertingkat sertifikasi. Atau mungkinkah kebijakan Disdikpora yang kurang terpanggil," ujarnya.
Persoalan mencerdaskan anak bangsa lewat bangku sekolah terjadi interaksi PBM tatap muka, diakui Kadis Zulkisar bahwa di Pasaman Barat sudah berlangsung. Demikian pula di Solok Selatan sebagai kabupaten pemekaran dari induknya Kabupaten Solok, justru para guru sudah dua kali swab dan mereka belajar tatap muka dengan istilah ganjil genap. "Kami para guru di Solok Selatan sudah dua kali swab," kata Nasrul seorang guru disana.
Masih di Kabupaten Solok, khusus siswa SLTA sudah belajar tatap muka dengan system per shift. Menurut Kepala SMK 2 Gunung Talang Drs.Harmen, M.Si, sejak Januari 2021 pihaknya sudah memberlakukan tatap muka. Artinya para siswa di SLTA sudah belajar, karena kewenangan sudah ditarik ke provinsi.
Memang ada edaran gubernur, tapi ketika pertemuan dengan Kadis Pendidikan bersama seluruh kepala SLTA se-Sumbar di Bukittinggi menghadapi PBM masa Covid, juga menghadirkan Dinas Kesehatan provinsi.
Baca juga: 481 Kepala Daerah Terpilih Ikuti Gladi Kotor di Monas, Termasuk Bupati dan Wakil Bupati Solok
"Saat itu kami tanyakan, langsung Dinas Kesehatan Provinsi, lalu menelpon ke daerah untuk koordinasi ke Dinas Kesehatan kabupaten kota. Sehingga kami para guru sudah swab," sebut Harmen.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Pjs Bupati Solok Pimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96, Dorong Pemuda Berperan Aktif dalam Pembangunan Nasional
- Ketua DPRD Sumbar Muhidi Tekankan Peningkatan Mutu Pendidikan Saat Kunjungi SMAN 2 Sumatera Barat di Solok
- Didampingi Ketua PKK Emiko Epyardi, Sekda Medison Sambut Remaja Berprestasi Maulia Permata Sari
- Seminar Sehari Anti Bullying di Sekolah Dihadiri oleh Berbagai Pihak di Kabupaten Solok
- Ketua TP PKK Hj. Emiko Epyardi Asda Hadiri Family Gathering di Kecamatan X Koto Diatas