Meski Sehat, Ini Kata Dokter Ahli Paru untuk Cegah Covid-19

PADANG, binews.id - Penyebaran Covid-19 yang makin masif, salah satunya disebabkan ketidakpatuhan masyarakat mengikuti imbauan pemerintah. Seperti imbauan untuk tetap di rumah. Buktinya, masih banyak yang tidak punya urusan penting, tetap beraktivitas di luar.
Dokter spesialis paru di RSUD Padang Pariaman, dr Efriadi Ismail menyebut, walaupun tubuh sehat dan tidak ada gejala terpapar virus, berada di rumah adalah pilihan yang tepat.
"Sejatinya virus adalah self limiting disease, artinya penyakit yang dapat sembuh sendiri. Jika masuk ke tubuh seseorang dengan daya tahan tubuh prima, bisa saja tidak bergejala, virusnya sekedar numpang sejenak namun numpang lewat namun orang seperti ini berpotensi sebagai carrier ( pembawa virus) Dan mampu menularkan virus ke orang lain," jelas dr Efriadi Ismail.
Covid-19, terang Efriadi, prinsipnya tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh. Namun yang menjadi masalah adalah penyakit penyerta yang dialami oleh seeorang. Penyakit penyerta tersebut yang akhirnya membuat potensi kematian makin tinggi.
Baca juga: Semen Padang Raih Penghargaan Tertinggi Penanggulangan Covid-19 dari Kemnaker
"Faktor dominan yang membuat rentan meninggal pasien covid 19 adalah faktor penyakit penyerta seperti orang dengan kondisi penyakit Pernafasan kronik, penyakit hipertensi, diabetes, penyakit jantung kronik, stroke atau riwayat stroke, gangguan ginjal, kanker serta gangguan imunitas tubuh termasuk pada pasien dengan HIV. Juga faktor usia, stres Dan kelelahan," ujar dokter lulusan Universitas Andalas ini.
"Covid ini daya tularnya cepat Dan fatal bagi orang orang yang dengan penyakit dasar Serta gangguan daya tahan tubuh. Makanya Kita harapkan masyarakat mau mematuhi himbauan pemerintah untuk mencegah corona," sambungnya.
Menanggapi banyaknya informasi di media sosial terkait kerusakan organ setelah dipapar oleh virus, Efriadi menilai kondisinya tidak separah itu. Penyembuhan paru paru tetap bisa dilakukan dengan fisioterapi.
"Setelah dinyatakan sembuh beberapa laporan Ahli banyak menyampaikan keluhan bekas pasien masih susah bernafas, rasa berat di dada, karena fungsi paru berkurang antara 20-30 persen tergantung seberapa luas daerah paru yang meradang karena covid 19 sebelumnya. Untuk mengatasi ini disarankan perlahan perlahan mekakukan latihan Pernafasan atau fisioterapi dada secara berkala disesuaikan kemampuan fisik, istirahat cukup, makan makanan bergizi , tidak stress," terangnya.
Lalu apa yang dilakukan agar tidak terpapar virus corona ini?
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025