WISUDA ke - 123 UNP, Ganefri : Program Merdeka Belajar Cocok dengan Filosofi Minangkabau

PADANG, binews.id -- Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti) dinilai sangat cocok dengan filosofi di Minangkabau 'Alam Takambang Jadi Guru'. Sehingga penerapan program ini akan lebih mudah untuk diaplikasikan di Sumbar.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Ganefri, dalam sambutannya pada acara Wisuda ke-123 UNP, Sabtu (26/6) di Auditorium UNP.
Kebijakan Merdeka Belajar, kata Ganefri, esensinya memberikan kemerdekaan kepada setiap unit pendidikan untuk berinovasi. Konsepnya harus menyesuaikan dengan kondisi dimana proses belajar mengajar berjalan, baik dari sisi kearifan lokal, sosio-ekonomi, maupun infrastruktur.
"Dengan program Merdeka Belajar, menggali potensi terbesar para guru dan peserta didik untuk berinovasi guna meningkatkan pembelajaran secara mandiri. Karena dalam Merdeka Belajar peserta didik diberi kebebasan untuk mengakses ilmu dan guru tak lagi jadi sumber utama," ujar Ganefri.
Baca juga: Dorong Pariwisata, Pemprov Sumbar Manfaatkan Atraksi Budaya dan Rute Langsung Malaysia-Padang
Dalam program Merdeka Belajar, peserta didik diberi kebebasan untuk mengakses ilmu, tidak hanya sebatas di ruang kelas, tapi juga bisa di luar kelas. Bisa melalui media online, perpustakaan, termasuk lingkungan sekitar.
"Karena itu guru harus memahami konsep merdeka belajar agar bisa membimbing dan mengarahkan siswa," ujarnya.
Di UNP lanjut Ganefri, program Merdeka Belajar telah bersentuhan dengan filosofi UNP 'Alam Takambang jadi Guru' yang diwariskan oleh generasi pendiri UNP dan hingga kini tetap terjaga dalam sistem pendidikan UNP.
"Intinya menjadikan alam sekitar sebagai sumber pembelajaran. Dan ini lebih bervariasi dibanding guru di sekolah. Alam takambang selalu serasi dan selaras dengan perkembangan zaman. Karena di alam takambang, tidak ada istilah keterikatan, keterbatasan maupun kadaluarsa," terang Ganefri.
Baca juga: Wako Erman Safar Lepas 1000 Pelari Jajal Rute Minangkabau 10 K Bukittinggi 2023
Prinsip alam takambang jadi guru, kata Ganefri, telah diterapkan sejak lama oleh pelopor dan tokoh pendidikan minang, seperti Rohana Kudus dengan sarana pendidikan Amai Setia dan Enngku Muhammad Syafei dengan mendirikan Indonesisch Nederlandsche School (INS) di Kayutanam, tahun 1916 silam.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Atase Agama Kedutaan Arab Saudi Kunjungi UNP, Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Keagamaan
- Atase Agama Kedutaan Arab Saudi Kunjungi UNP, Perkuat Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Keagamaan
- UNP Gelar Lokakarya Manajemen Penelitian, Hadirkan Narasumber dari University Malaya
- UNP Gelar Bunkasai XII, Perkenalkan Budaya Jepang Melalui Berbagai Kegiatan
- Efisiensi Anggaran, UNP Pastikan Kualitas Pendidikan Tetap Terjaga dan Tidak Berdampak Pada UKT