Wapres Yakini Fikih Islam Mampu Beri Solusi Atasi Pandemi

Senin, 25 Oktober 2021, 14:08 WIB | Ragam | Nasional
Wapres Yakini Fikih Islam Mampu Beri Solusi Atasi Pandemi
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin. IST
IKLAN GUBERNUR

"Namun demikian, relaksasi yang diberlakukan tersebut harus tetap dalam koridor yang dibenarkan secara syariah, yakni dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kesepakatan para pihak dan berdasarkan kebijakan pemerintah sebagai penanggung atas kewajiban finansial masyarakat terdampak," tuturnya.

Selanjutnya, menurut Wapres, kebijakan pemerintah tersebut merupakan manifestasi dari tanggungjawab menjaga kemaslahatan masyarakat, karena pemerintah harus bersikap seperti disebut dalam kaidah bahwa pemerintah dalam melayani rakyatnya harus berdasarkan pertimbangan kemasalahatan.

"Pemberlakuan relaksasi selektif sebagai salah satu landasan penetapan kebijakan nasional dalam mitigasi dampak Covid-19 dalam bidang ekonomi, merupakan bagian sumbangan fikih Islam dalam mengurai permasalahan yang ada di masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam acara yang mengusung tema"Islam in A Changing Global Context: Rethinking Fiqh Reactualization and Public Policy"ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melaporkan bahwa AICIS merupakan bentuk komitmen Kementerian Agama dalam memberikan penguatan kapasitas(capacity building)kepada para ilmuwan dan dunia intelektual di kalangan Kementerian Agama khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

"Kegiatan AICIS ini merupakan upaya kita bersama untuk terus mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas, dan memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa, agama, dan kemanusiaan," ujarnya.

Meskipun AICIS merupakan perhelatan internasional dalam bidang studi Islam, terang Yaqut, namun para pembicara yang dihadirkan tidak hanya para ilmuwan dan guru besar pemerhati Islam tetapi juga para cendekiawan dengan latar belakang agama yang berbeda dari berbagai negara.

"Ini menandakan bahwa AICIS merupakan sebuah miniatur kajian Islam Indonesia yang terbuka dan moderat, (serta) menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat yang mayoritas memeluk agama Islam memiliki sifat terbuka atas kajian kritis," tuturnya.

Tampak hadir dalam acara yang digelar luring dan daring ini, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Mudhofir, Director General of Islamic Research Institute of International Islamic University of Pakistan Mohammad Khalid Mas'ud, Profesor Hukum Islam UIN Mataram Mohammad Abdun Nasir, para Pejabat Kementerian Agama, para Duta Besar Negara Sahabat, serta para Rektor UIN/IAIN dan Ketua STAIN se-Indonesia.(*/bi)

Halaman:
1 2 3
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: