Dharmasraya Dipercaya Sebagai Pusat Upacara Hari Santri ke-7 Tingkat Sumbar

Ribuan Santri Ikuti Upacara Halaman Kantor Bupati Setempat

Minggu, 23 Oktober 2022, 08:42 WIB | Ragam | Kab. Dharmasraya
Ribuan Santri Ikuti Upacara Halaman Kantor Bupati Setempat
Kabupaten Dharmasraya dipercaya Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat sebagai pusat Upacara Hari Santri ke-7 tahun 2022 tingkat Provinsi Sumatera Barat, yang diselenggarakan di halaman kantor bupati setempat, Sabtu (22/10/2022). IST

DHARMASRAYA, binews.id -- Kabupaten Dharmasraya dipercaya Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat sebagai pusat Upacara Hari Santri ke-7 tahun 2022 tingkat Provinsi Sumatera Barat, yang diselenggarakan di halaman kantor bupati setempat, Sabtu (22/10/2022).

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan bertindak selaku Pembina Upacara Bendera yang diikuti ribuan santri yang berasal dari seluruh penjuru Sumatera Barat.

Hadir Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Helmi, Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto, Kapolres, AKBP Nurhadiansyah, Ketua Pengadilan Agama Pulau Punjung, M. Rifa'i, Kepala Kantor Kementerian Agama Dharmasraya, Okto Verisman, dan unsur Forkopimda lainnya.

Sambutan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang dibacakan Bupati mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

Baca juga: KI Sumbar dan PJKIP Gelar Halalbihalal, Perkuat Sinergi Perjuangan Keterbukaan Informasi

Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik Tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai hari Pahlawan.

"Sejak ditetapkan pada tahun 2015, kita setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk tahun 2022 ini, peringatan Hari Satri mengangkat tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan", ungkapnya.

Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan adalah bahwa santri dalam kesejahteraannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan Negara.

Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kia Subchi Parakan Temanggung. Mereka tidak gentar melawan musuh.

Baca juga: Wagub Vasko Ruseimy: Nagari Menjadi Basis Kemajuan Sumbar

Di Surabaya, resolusi jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy'ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan belanda. Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya, sama santri selalu terlibat dalam peperangan melawan penjajah.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: