Sukses berkontribusi di Masa Pandemi, 2023 Bio Farma Siap Bertransformasi sebagai 'The Dancing Giant'

Tidak hanya itu, upaya Bio Farma untuk meningkatkan ketahanan kesehatan farmasi nasional melalui global collaboration juga terjalin di 2022, yaitu kerja sama dengan Perusahaan Farmasi Inggris, Profactor Pharma. Dalam kerja sama tersebut, Bio farma akan mendapat hak eksklusif untuk pengembangan bersama blood product Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global. Kerja sama Bio Farma dengan Google Cloud, Fitbit dan Connectedlife pada inisiatif kesehatan digital baru. Kemudian, peluncuran BioColomelt-Dx, kit diagnostic molekuler untuk mendeteksi kelainan genetik pada pasien kanker kolektral dan baru-baru ini penandatangan kerja sama dengan MSD (nama dagang Merck & Co,m Inc., Rahway, N.J., USA) untuk memproduksi secara lokal vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV).
Tidak kalah penting, kiprah Bio Farma sebagai perusahaan global, telah mendapatkan kembali penghargaan-penghargaan selama 2022, diantaranya Penghargaan Primaniyarta yang merupakan ajang perhargaan untuk eksportir inovatif yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI, dan Bio Farma menjadi satu-satunya BUMN yang mendapatkan penghargaan Primaniyarta di tahun 2022. Kemudian atas upayanya yang terus menerus berinovasi dan bertranformasi, Bio Farma menerima Penghargaan Top BUMN Awards 2022, dan sebagai komitmen Perusahaan dalam tangung jawabnya terhadap sosial, lingkungan dan ekonomi, Bio Farma berhasil meraih penghargaan Platinum yang merupakan tingkat tertinggi dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT).
Di penghujung akhir tahun, Bio Farma masih memperlihatkan kinerjanya sebagai penerima penghargaan Proper Emas kembali dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Baca juga: Doa Bersama Maulid Nabi: Wali Kota Sawahlunto Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat
Penghargaan tersebut adalah apresiasi nyata pemerintah atas kinerja Bio Farma dalam program CSR maupun kontribusinya yang sudah mengekspor ke lebih dari 150 negara dan 53 negara di antaranya negara anggota OKI. (bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Targetkan RSAM Sebagai Salah Satu Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan di Indonesia
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru