FGD Tata Kelola Indarung I, Semen Padang Hadirkan Dirjen Kebudayaan

Cagar budaya, sebutnya, itu betul berasal dari masa lalu, tapi harus jelas poin relevansinya untuk di masa sekarang ini. Kemudian, manfaat dari kehadiran cagar budaya atau warisan budaya juga harus jelas. Dan menurutnya, kalau untuk memberikan segala macam insight, itu merupakan suatu hal. Tapi manfaat yang sifatnya langsung, paling penting dan mendasar, harus bisa menumbuhkan rasa memiliki dan rasa menjadi bagian.
"Kalau tidak berhasil melahirkan efek itu, maka kita mesti bicara tentang bagaimana ini bisa dikelola, sehingga bisa menumbuhkan rasa memiliki dan rasa menjadi bagian. Karena, ada banyak warisan budaya yang tidak dikenal akibat tidak adanya pengelolaan yang baik, bahkan tidak dilindungi, sehingga hilang begitu saja," pungkas Dosen Tetap Pasca Sarjana Institut Kesenian Jakarta itu. (bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025, Wajah Keberagaman Kota Padang
- Festival Siti Nurbaya dan Cap Gomeh 2025 Resmi Dibuka, Kota Padang Perkuat Indentitas Budaya dan Pariwisata
- UNP dan Dinas Pariwisata Sumatera Barat Siapkan Naskah Kerja Sama
- Pemprov Sumbar Luncurkan Kalender Iven 2025, Targetkan 20 Juta Kunjungan
- Gubernur Mahyeldi Tekankan Penerbangan Padang-Singapura Harus Berkelanjutan