Maraknya Aksi Pungli dan Pemerasan di Pantai Padang, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Sampaikan Keprihatinan

PADANG, binews.id — Maraknya aksi pungutan liar (pungli) dan pemerasan yang terjadi di kawasan wisata Pantai Padang kembali menuai sorotan publik. Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye, menyampaikan keprihatinan mendalam atas persoalan tersebut. Menurutnya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan, apalagi menjelang momentum libur akhir tahun yang biasanya menjadi puncak kunjungan wisatawan ke Kota Padang.
Beberapa waktu terakhir, media sosial diramaikan dengan unggahan masyarakat yang mengeluhkan aksi dugaan pungli dan pemerasan di sepanjang Pantai Padang. Sejumlah akun informasi lokal membagikan keluhan warga, bahkan beberapa video memperlihatkan aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum tertentu terhadap wisatawan. Fenomena ini pun langsung memicu gelombang reaksi dari netizen yang mengecam keras tindakan tersebut.
Mayoritas warganet menilai aksi pungli di kawasan wisata seharusnya tidak boleh ditolerir. Mereka menuntut agar aparat dan pemerintah daerah bertindak tegas terhadap para pelaku. "Kejadian seperti ini sudah terlalu sering terjadi. Kalau terus dibiarkan, siapa yang mau datang ke Pantai Padang?" tulis salah satu pengguna media sosial yang ikut mengomentari unggahan viral itu.
Menanggapi situasi tersebut, Mastilizal Aye menegaskan bahwa permasalahan pungli di Pantai Padang bukan hal baru. "Pungli di Pantai Padang adalah kejadian berulang dan terus menerus. Perlu kita pertanyakan kepada Pemko Padang, terutama OPD terkait, mengapa kondisi ini bisa terjadi berulang-ulang," ujarnya, Senin (13/10).
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda Satria Resmi Dikukuhkan sebagai Pengurus Pemuda Tani Indonesia
Ia menjelaskan, praktik pungli di kawasan pantai muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari pungutan parkir liar, gangguan dari pengamen, hingga aksi pemerasan oleh oknum yang mengatasnamakan warga sekitar. Tidak jarang, kata Aye, ada juga pengunjung yang diancam dengan tudingan atau tindakan tidak senonoh agar dipaksa memberikan sejumlah uang.
"Jika memang ada pengunjung yang berbuat salah, tentu ada pihak berwenang yang dapat menindak secara resmi. Tidak perlu ada pihak-pihak yang mengambil tindakan sendiri atau melakukan pungutan. Tindakan seperti ini justru bisa merusak citra pariwisata kita," tegas politisi Partai Gerindra itu.
Lebih lanjut, Aye berharap Pemko Padang bersama jajaran terkait seperti Satpol PP, Dinas Pariwisata, dan aparat keamanan dapat lebih serius menertibkan kawasan Pantai Padang. Menurutnya, berbagai persoalan seperti pungli, pemerasan, persoalan sampah, hingga pedagang kaki lima (PKL) yang membandel perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.
"Satpol PP di lapangan sering kali mendapat perlawanan dari oknum yang tidak ingin ditertibkan. Kita paham mereka juga mencari penghidupan, tetapi jangan sampai melanggar aturan. Pemerintah harus tegas karena persoalan ini bisa menjadi promosi buruk bagi citra wisata Kota Padang," tutur Aye.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Padang Mastilizal Aye Apresiasi Tradisi Malamang Maulid Nabi di Kampung Lapai
Ia juga mengingatkan bahwa Pantai Padang merupakan salah satu ikon wisata utama kota yang menjadi tujuan wisatawan lokal maupun luar daerah. Oleh sebab itu, seluruh elemen masyarakat di sekitar pantai diharapkan ikut menjaga kondusivitas dan keamanan kawasan tersebut. "Kita ingin Pantai Padang menjadi tempat yang nyaman, indah, dan aman bagi siapa pun yang datang," katanya.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Pasca Insiden di Alahan Panjang Mahyeldi Minta Pengawasan Penginapan Diperketat
- Gubernur Mahyeldi , Terima Audiensi dari Ketua DPD ASITA Sumbar Untuk Pengembangan Pariwisata
- Sumbar Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Indonesia Muslim Travel Index 2025
- Wawako Padang Kunjungi PT Semen Padang, Kagumi Geosite Gua Kelelawar Padayo dan Inovasi SEPABLOCK
- Pariwisata Sumbar Melonjak, Mahyeldi: 20 Juta Wisatawan Bukan Mustahil