Jaga Ketahanan Kesehatan Dunia, Bio Farma Kapalkan 1,5 juta Dosis Vaksin Pentavalen untuk Nigeria

"Nigeria menjadi salah satu pembuka program ini. Sinergi Bio Farma dan Indonesian AID juga merambah ke beberapa negara di Afrika lainnya, yaitu, Kenya dan Zimbabwe dengan nilai hibah lebih kurang 4 juta USD, berdasarkan tujuan yg sama yaitu diharapkan menjadi strategi penetrasi produk Bio Farma Group ke pasar non tradisional, khususnya Afrika" ungkapnya.
Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Roestan menyampaikan bahwa kedepannya, direncanakan Bio Farma akan melakukan kerja sama teknologi transfer untuk vaksin Pentavalen dengan mitra Perusahaan farmasi lokal di Nigeria.
"Jumlah penduduk yang besar dan angka kelahiran yang tinggi di Nigeria serta wilayah regional Afrika Barat, menjadi peluang Bio Farma untuk melakukan ekspansi pasar vaksin dengan menjadikan Nigeria sebagai Hub produksi vaksin untuk kebutuhan program vaksinasi nasional" papar Rahman.
Baca juga: Dispangtan akan Gelar Vaksinasi Massal HPR
Sementara itu Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program hibah ini.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri RI, khususnya KBRI Abuja yang mendukung sejak awal program ini dicanangkan. Kerjasama yang baik ini menghasilkan percepatan registrasi vaksin pentavalent di NAFDAC Nigeria. Dengan registrasinya produk vaksin pentavalen, membuka akses pasar di Nigeria dan terimakasih pula kepada pemerintah Nigeria (melalui Nigerian Embassy) atas kepercayaan penggunaan produk vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma, untuk digunakan sebagai program imunisasi nasional di Nigeria. Harapan kedepan untuk dapat terealisasinya produksi lokal di Nigeria melalui kerjasama dengan Bio Farma".
Vaksin Pentavalen sendiri merupakan vaksin kombinasi DTP-HB-Hib yang membantu pencegahan 5 (lima) macam penyakit sekaligus, yaitu: difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Vaksin Pentavalen memberikan multi respon imun, dimana dengan satu kali suntikan diperoleh kekebalan tubuh terhadap 5 jenis penyakit (Diphtheria, Pertusis, Tetanus, Hepatits B, Haemophilus Influenza tipe B) yang diberikan pada bayi usia 2, 4 dan 6 bulan, sebanyak tiga dosis untuk setiap bayinya. Ijin Edar produk ini telah disetujui di Indonesia sejak 2013 dan telah mendapat PQ WHO sejak 2014. (bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru
- Kemenkes Targetkan 53 Juta Siswa Ikut Cek Kesehatan: Ini Jenis Pemeriksaannya Berdasarkan Usia
Didukung Penuh PSSI, FFI Persiapkan Timnas untuk SEA Games 2025
Nasional - 13 Agustus 2025