Minim Terapis dan Batasan BPJS Jadi Keluhan Orang Tua Anak CP di Sumbar

Rabu, 13 Agustus 2025, 07:34 WIB | Kesehatan | Kota Padang
Minim Terapis dan Batasan BPJS Jadi Keluhan Orang Tua Anak CP di Sumbar
Anggota DPRD Sumbar Rafdinal saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Terapis bagi Orang Tua Pendamping Anak dan Penyandang Disabilitas di salah satu hotel di Padang, Senin (11/8). Acara dibuka oleh Sekdaprov Sumbar Arry Yuswandi. IST

PADANG, binews.id -- Minimnya jumlah terapis bagi anak penyandang Cerebral Palsy (CP) di Sumatera Barat serta kebijakan BPJS Kesehatan yang hanya menanggung biaya terapi hingga usia tujuh tahun masih menjadi keluhan utama para orang tua. Padahal, terapi bagi anak CP dibutuhkan seumur hidup dengan biaya yang tidak sedikit.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Sumbar Rafdinal saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Terapis bagi Orang Tua Pendamping Anak dan Penyandang Disabilitas di salah satu hotel di Padang, Senin (11/8). Acara dibuka oleh Sekdaprov Sumbar Arry Yuswandi.

"Kegiatan ini rutin dilaksanakan dan sudah terakomodir dalam APBD. Namun, persoalan saat ini adalah minimnya terapis di Sumbar, ditambah BPJS hanya menanggung terapi anak CP sampai usia tujuh tahun," ujar Rafdinal yang juga penasehat Yayasan Raga CP.

Rafdinal menyebut, Yayasan Raga CP telah bekerja sama dengan Baznas Sumbar dan diharapkan terus berjalan lancar. Ia juga menilai fasilitas publik ramah disabilitas di Sumbar masih terbatas.

Bimtek yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Sumbar bersama Yayasan Raga CP ini diikuti peserta dari Kota Padang, Bukittinggi, Kabupaten Padang Pariaman, dan Pasaman.

Kepala DP3AP2KB Sumbar, Erlin, mengungkapkan sekitar lima persen anak di Sumbar berkebutuhan khusus, sehingga diperlukan asesmen menyeluruh untuk intervensi yang tepat. "Negara wajib memberi perlindungan khusus bagi anak-anak hebat kita," ujarnya.

Sementara itu, Sekdaprov Arry Yuswandi menegaskan pemerintah berkewajiban memfasilitasi semua warga negara tanpa pengecualian. Ia mengakui penyandang disabilitas kerap terpinggirkan. "Pemprov berkomitmen memberi perhatian kepada anak-anak berkebutuhan khusus," kata Arry.

Arry juga menyinggung rencana hibah satu unit kendaraan bagi Yayasan Raga CP untuk mempermudah mobilitas terapis, yang hingga kini belum terealisasi. Pemprov bersama Baznas dan Raga CP tengah memproses kerja sama agar bantuan segera bermanfaat bagi anak CP di Sumbar. (bi/rel/mel)

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: