Tiba di Makkah, 1 Jemaah Haji Lansia Alami Gangguan Paru, Kondisi Membaik

MAKKAH, binews.id -- Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah merawat pasien pertama pasca kedatangan 3 kloter pertama jemaah haji asal Indonesia dari Madinah. Pasien Pertama diterima KKHI Makkah pada Kamis, 1 Juni 2023 pukul 20.45 WAS.
Pasien adalah jemaah haji Lansia dengan usia 60 tahun asal kloter embarkasi Solo (01 SOC) yang dirujuk setelah kedatangan di hotelnya dari Madinah dengan keluhan demam dan sesak napas. Pasien dirujuk ke KKHI Makkah setelah di evakuasi oleh EMT sector 10 di Hotel Al Jawharat Attauhid.
Informasi dari tenaga kesehatan haji yang bertugas di kloternya Ns Tri Yuliarto menyampaikan bahwa sebelum perjalanan ke Makkah, seluruh jemaah termonitor dalam keadaan baik. Pasien hanya memiliki keluhan batuk. Namun saat perjalanan menuju Makkah, kondisi jemaah mengalami penurunan disertai demam.
''Pasien sudah ditangani di KKHI Makkah, dan saat ini sudah tampak perbaikan kondisi,'' tutur Kepala KKHI Makkah dr. Edi Supriyatna, MKK.
Baca juga: Wakil Wali Kota Sawahlunto Hadiri Musrenbang dan Rembuk Stunting di Kecamatan Talawi
Pasien tiba di KKHI Makkah dalam kondisi mengalami sesak napas, batuk sudah 3 hari, demam tinggi dan terjadi penurunan saturasi. Kemudian pasien diberikan penanganan pertama di IGD dan menjalani serangkaian pemeriksaan seperti EKG dan rontgen. Hasil pemeriksaannya pasien mengalami gangguan pada paru.
''Kondisi awal saat pasien masuk KKHI saturasi turun, mengalami sesak napas, batuk sudah 3 hari, dan demam tinggi. Sudah dilakukan penanganan awal di IGD, EKG, rontgen, dan hasilnya ada gangguan pada paru namun saat ini kondisi sudah baik,'' kata Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dr. Nurlinah, Sp.P.
Berdasarkan hasil anamnesa, pasien menyampaikan bahwa dirinya memiliki riwayat sesak napas yang disebabkan udara dingin. Oleh karenanya, kemungkinan pasien mengalami sesak napas dipicu suhu dingin dari pendingin udara kendaran saat perjalanan menuju Makkah.
dr. Nurlinah berpesan kepada jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit terdahulu dan komorbid, diharapkan untuk menghindari pemicu yang menimbulkan serangan kembali dari penyakit tersebut.
Baca juga: UNP Gelar Lokakarya Manajemen Penelitian, Hadirkan Narasumber dari University Malaya
Selanjutnya dr. Edi berpesan kepada seluruh jemaah yang baru sampai ke Makkah untuk tidak terlalu kelelahan selama menunggu puncak ibadah haji/Armuzna. Jemaah diimbau agar bisa mengatur aktifitas fisiknya sesuai dengan kondisi kesehatannya, istirahat yang cukup, makan yang teratur, serta minum yang cukup tanpa menunggu haus.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Usulan Gubernur Mahyeldi Disambut Positif Keluarga Besar Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
- BRAC International Gandeng Gubernur Mahyeldi untuk Menyigi Pola Penanganan Kemiskinan Ekstrem di India
- PP IPPNU Mendunia, Ikuti Jejak PBNU
- Polri Kirim Personel Terbaik Ikuti UAE SWAT Challenge di Dubai
- Elon Musk: Saya akan ke Indonesia bulan November