Kader Posyandu Garda Terdepan untuk Penurunan Stunting di Sumbar

PADANG, binews.id -- Dukungan pemerintah terhadap keberadaan dan kesinambungan Posyandu terus diupayakan dalam berbagai kebijakan dan program kegiatan yang tujuannya adalah agar Posyandu tetap eksis dan menjadi gerbang terdepan dalam pemberdayaan masyarakat.
Demikian disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah ketika membuka Bimtek Posyandu Angkatan VIII Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar di Rocky Plaza Hotel, Kota Padang, Kamis (21/6/2023).
Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena kader memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat, memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi yang tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu balita agar terjadi perubahan perilaku yang lebih baik. Juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu.
"Kader merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Keberadaan kader menjadi hal sangat penting dan strategis ketika pelayanan yang diberikan ke masyarakat dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan derajat kesehatan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi.
Baca juga: DPRD Padang Dukung Wacana Surat Keterangan Bebas HIV/AIDS untuk Calon Pengantin
Kader Posyandu memiliki posisi yang strategis dalam pencapaian angka indeks pembangunan manusia, penguatan sumber daya manusia serta kader Posyandu menjadi bagian penting dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting yang ada di Sumbar.
"Dalam rangka mewujudkan Sumbar madani yang unggul dan berkelanjutan, ditargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024, yakni sebesar 11%, sedangkan kondisi pada tahun 2022 angka prevalensi stunting Sumbar adalah 25,2% yang mengalami kenaikan 1,9% dari tahun 2021 sebesar 23,3%. Namun Alhamdulillah Kabupaten Limapuluh Kota mengalami penurunan prevalensi stunting 3,9%, yang pada tahun 2021 adalah 28,2% menjadi 24,3% pada tahun 2022," ujar Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
Dalam penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Limapuluh Kota peran kader Posyandu sangat penting. Namun jangan lengah dan teruslah waspada terhadap keluarga yang beresiko stunting, sehingga program preventif, intervensi spesifik dan sensitive tetap harus dilaksanakan.
Beberapa langkah nyata Posyandu yang harus menjadi prioritas adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita melalui pengisian kurva KMS. Sehingga balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga tidak terjadi stunting.
Baca juga: Baksos Polri Presisi, Pemko Padang Apresiasi Pembagian Sembako oleh Polresta
"Kader Posyandu juga harus melakukan inovasi dengan penyediaan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sehat dan bergizi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal di daerah sekitar," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025