Dipandu DPK, Dua Warga Belanda Temukan Makam Nenek dan Jejak Sejarah Leluhur

"Setelah istri kakeknya meninggal, mereka sekeluarga balik ke Belanda. Ibu Max saat itu baru berusia 3 bulan. Jadi lokasi Radio Bahana ini tempat kelahiran ibunya. Mereka mendiami rumah itu sejak 1927. Kakek dan neneknya lahir di Padang Panjang pada tahun yang sama kira-kira 1887," ujarnya.
Diceritakan Fitri, Max dan Joras sangat terkesan di Padang Panjang. Apalagi setelah berkunjung ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). Satu kalimat yang terucap oleh Jovas disaat berpisah, orang Padang Panjang baik-baik dan ramah.
"Senang sekali tempat ini pernah menjadi bagian dari keluarga kami," ujar Fitri menirukan ucapan Joras.
Baca juga: Kapusdal LH Sumatera Kunjungi PT Semen Padang, Dorong Kolaborasi Atasi Sampah Danau Singkarak
Sementara itu, Kepala DPK, Yan Kas Bari, S.E menyampaikan rasa senang dengan hasil penelusuran sejarah tersebut. Dia berharap foto-foto Kota Padang Panjang tempo dulu yang mereka miliki bisa direpro dan ditempatkan di galeri arsip DPK. (put)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Dendang KIM Koto Panjang Meriah, Wawako Allex Apresiasi Semangat Pemuda
- Meriah, Aneka Lomba Warnai Penutupan Perayaan HUT ke-80 RI
- Wako Hendri Arnis Buka Festival Literasi III di PDIKM
- Padang Panjang Gelar Dua Festival Sekaligus, Literasi dan Pamenan Minangkabau
- Dukung Pemulihan Korban, Polwan Padang Panjang Laksanakan Trauma Healing
Nevi Zuairina Membaur dengan Warga dan Berbagi Bingkisan di Sumbar II
Hiburan - 24 September 2025
Dendang KIM Koto Panjang Meriah, Wawako Allex Apresiasi Semangat Pemuda
Hiburan - 07 September 2025
Meriah, Aneka Lomba Warnai Penutupan Perayaan HUT ke-80 RI
Hiburan - 21 Agustus 2025
Rapat Paripurna Istimewa Jadi Puncak Peringatan HJK Padang ke-356
Hiburan - 08 Agustus 2025