Tanamkan Kebanggaan Tentang Kearifan Lokal Minangkabau, Anggota DPRD Sumbar Hidayat: Generasi Muda Harus Cinta Budaya Sendiri
"Selain itu saya juga berterima kasih kami dari Dinas Kebudayaan ingin para peserta juga melihat bahwa acara ini berkat Bapak Hidayat, kami juga mengadakan perlombaan membuat sebuah film pendek yang bersifat umum, kami berharap dari peserta yang belum tau juga ikut mengambil bagian dari lomba tersebut," ujar Fadli.
Harapan setelah ini apa apa kekayaan masing masing atau di kampung masing-masing coba jadikan sebuah video pendek atau film yang isinya ikut melestarikan kekayaan adat atau budaya yang ada di tempat masing-masing.
"Untuk itu bagaimana menggali nilai nilai adat dan budaya melalui film, Donny Eros, S.S., MA, yang luar biasa dosen di Busan University Korea Selatan dan juga pernah bertugas sebagai observer di festival film di Italia yang akan memberikan motivasi," katanya di depan 100 peserta dari kalangan anak-anak muda di Kota Padang maupun luar Kota Padang.
Baca juga: Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Pasca Bencana
Menggali Nilai dari Film
Sementara itu, Dosen di Busan University Korea Selatan, Donny Eros, S.S., MA, mengatakan, film Indonesia tidak banyak yang muncul di kancah internasional, salah satu film yang sampai ke Inggris ada film "Merantau". Film ini tentang budaya Minangkabau yang dibuat bukan oleh orang Minang. Film ini yang pertama yang dimana budaya Minang itu dikenal di Inggris.
"Menggali nilai-nilai adat dan budaya melalui film adalah sebuah proses yang memungkinkan kita untuk memahami dan mengapresiasi warisan budaya yang kaya dan beragam di seluruh dunia," ungkap Donny.
Lanjut Donny, sebagai media audiovisual menghadirkan cerita, tradisi, bahasa, dan nilai nilai yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya. Dengan mengeksplorasi budaya melalui film, kita dapat mendalami sejarah, keyakinan, dan cara hidup masyarakat tertentu.
"Film juga memiliki potensi untuk merangsang dialog antar budaya, mempromosikan pemahaman, serta merayakan keragaman dunia yang memperkaya pengalaman manusia. Dengan demikian, menggali nilai nilai adat dan budaya melalui film bukan hanya memberikan wawasan mendalam tentang budaya orang lain, tetapi juga memperkaya dan memperluas perspektif kita tentang dunia," katanya.
Bagaimana cara film merepresentasikan nilai adat dan budaya, kata Donny, yaitu yang pertama cerita dan narasi, kostum dan penampilan, bahasa dan dialog, pengaturan lokasi atau setting, simbol dan motif visual, makanan dan upacara, musik dan suara, tokoh dan hubungan antar tokoh, pesan moral dan etika, peristiwa sejarah dan konteks social. (bi/Liza)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Bantuan Presiden Tiba di Sumbar, Pemprov Tegaskan Distribusi Cepat ke Titik Bencana
- Dikelola Dinas Kominfo, SP4N LAPOR Kota Padang Terbaik di Sumbar
- AYCM 2025 Ditabuh, Wako Fadly Amran: Pemuda Punya Kekuatan Digital Terbesar di Dunia
- Wali Kota Sawahlunto dan BPJS Kesehatan Bahas Optimalisasi Jaminan Kesehatan serta Validasi Data Peserta
- Sekretariat DPRD Sumbar Enam Kali Berturut-Turut Raih Predikat Informatif di AKIP 2025








