Ini Langkah Yang Dilakukan BNPB untuk Hadapi El Nino

JAKARTA, binews.id -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya meminimalisir dampak dari El Nino yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Antara lain dengan melakukan operasi darat dan juga operasi udara.
Hal itu diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. setelah mengikuti Rapat Terbatas Mitigasi Dampak Fenomena El Nino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/10). Rapat dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan diikuti Menteri serta pimpinan lembaga lain dengan membahas isu kekeringan, ketersediaan air bersih, situasi pertanian, hingga antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Suharyanto mengatakan, BNPB melaksanakan penanganan atasi kebakaran hutan dan lahan dengan dua cara.
"BNPB terkait dengan El Nino ini melaksanakan dua garis besar kegiatan. Dalam rangka mengatasi kebakaran hutan dan lahan, kita yang pertama adalah mendukung pelaksanaan operasi darat dengan memberikan perlengkapan kepada Satgas darat, seperti pompa, selang, APD, kemudian juga sepeda motor - sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk bisa memadamkan, termasuk juga memberikan anggaran-anggaran operasional bagi pemadaman oleh Satgas darat," kata Suharyanto.
Baca juga: Prabowo Subianto Kembali Pimpin Gerindra, Diminta Maju di Pilpres 2029
Selanjutnya melakukan upaya dengan melalui operasi udara melalui penempatan helikopter di wilayah-wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan.
"Kemudian untuk operasi udara kita kerahkan sejumlah 35 Heli yaitu 13 heli patroli dan 22 Heli water bombing. Kenapa hanya 35, ini sudah dikerahkan dari seluruh Indonesia jadi seluruh Indonesia yang ada Heli water bombing dan patroli ini sudah dikerahkan semua," ucapnya.
"Diatur strateginya sedemikian rupa, mana daerah-daerah yang kebakarannya besar, ke arah sanalah Heli water bombing diarahkan. Jadi ada 6 provinsi prioritas yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi," imbuh Suharyanto.
Khusus operasi udara, BNPB tidak hanya mengirim helikopter ke wilayah prioritas saja, namun juga ke wilayah yang sedang alami kebakaran lahan lainnya.
Baca juga: Polri Ungkap Tiga Kasus Besar Judi Online: Sita Aset Rp61 Miliar, Ungkap Sindikat Internasional
"Tetapi tentu saja di provinsi-provinsi lain juga ada kebakaran seperti ada beberapa gunung yang kebakar, ada tempat pembuangan sampah itu pun menjadi sasaran kita untuk pemadaman. Jadi ketika daerah menetapkan status tanggap darurat, meminta bantuan BNPB untuk memadamkan api yang membakar, itu BNPB segera mengarahkan Heli water bombing," ungkapnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina Meminta Penjelasan Garuda Indonesia Mengenai Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji
- Banjir Lahar Masih Mengancam, Legislator Minta Pemerintah Pusat Lebih Intens Berikan Perhatian kepada Sumbar
- Galodo Sumbar Hj. Nevi Zuairina Berduka, Lobi Pusat Pulihkan Lembah Anai Segera
- Kepala BNPB : 271 Kali TMC Guna Padamkan Api Karhutla
- Tingkatkan Keselamatan, Divre IV Tanjungkarang Kembali Tutup Sejumlah Perlintasan Sebidang