Jadi Mitra Binaan Semen Padang, Montir Asal Bayang Ini Sukses Jadi Bos Bengkel Omset Rp76 Juta Sebul

Berhenti kuliah, Pilman muda lalu bekerja sebagai montir di bengkel mobil Utama Service, Lolong. Selama bekerja di sana, Ia pun selalu menyisihkan gajinya untuk ditabung. Singkat cerita, empat tahun lamanya bekerja di Utama Service, Pilman lalu memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai membuka bengkel sendiri.
Hanya dengan modal Rp10 juta, Pilman dengan berani menyewa sebidang bangunan di Simpang Tiga Bandar Buat. Di sana, Ia pun mulai mendirikan bengkel mobil dengan nama 'Pilman Motor'. "Saya buka bengkel di Simpang Tiga Bandar Buat pada medio 1995," ungkap Pilman.
Jadi mitra CSR
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Dorong UMKM Bangun Usaha Berbasis Nilai Religius dan Kolaboratif
Pilihan Pilman berhenti kerja hingga membuka bengkel sendiri, ternyata sudah keputusan yang tepat, apalagi jasa pelayanan yang diberikannya, membuat langganannya semakin banyak.
Bahkan dalam sehari, paling sedikit 5 mobil mampir di bengkelnya untuk perawatan mesin dan segala macam.
Pada tahun 1997, Pilman kemudian menyadari bahwa kebutuhan bengkel semakin meningkat, sementara Ia sendiri terkendala modal, sehingga Ia pun mengajukan permohonan ke Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) CSR PT Semen Padang untuk menjadi mitra binaan.
"Awalnya saya tidak tahu kalau di Semen Padang ada program PUKK. Saya tahunya dari Pak Hamdan Kanun, Staff Hukum di Semen Padang dan sudah pensiun. Beliau sering service mobil di bengkel saya. Kata beliau ketika itu, kalau butuh modal buat permohonan untuk jadi mitra binaan CSR Semen Padang," katanya.
Mendengar informasi yang disampaikan Hamdan Kanun, dengan senang hati Pilman langsung mengajukan permohonan untuk menjadi mitra binaan PUKK/PKBL CSR Semen Padang. Ayah tiga anak itu kemudian diberikan pinjaman modal usaha sebesar Rp10 juta dari Rp15 juta yang diajukannya.
Bukan kali itu saja Pilman mendapatkan pinjaman modal usaha. Bahkan sudah berulang kali.
"Kalau dihitung sejak 1997 sampai sekarang, sudah ada delapan kali saya dapat pinjaman dana PUKK/PKBL dari CSR Semen Padang. Terakhir, saya dapat pinjaman di tahun 2011 dengan pinjaman sebesar Rp100 juta," ujarnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sambut Libur Long Weekend HUT Ke-80 RI, KAI Divre II Sumbar Sediakan 28.228 Tempat Duduk
- SEPABLOCK PT Semen Padang Jadi Magnet Pengunjung Xporia 2025
- PT Semen Padang Apresiasi Garda Terdepan Penjualan, Pri Gustari: Sinergi Kunci Menangkan Persaingan
- Pekan QRIS Nasional 2025: Momentum Digitalisasi untuk Sumatera Barat
- KAI Divre II Sumbar Luncurkan Program Employee Well-Being Policy untuk Mendorong Gaya Hidup Sehat di Lingkungan Kerja