Kunjungi Pengungsi di Parambahan, Mensos Berikan Motivasi dan Minta Relokasi Posko Pengungsian

TANAH DATAR, binews.id -- Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini tinjau lokasi pengungsian terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Tanah Datar.
Mensos Risma meninjau Posko di simpang manunggal Nagari Limo kaum dan mengunjungi pengungsian di Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum, Kamis (16/5/2024).
Dikatakan Risma meskipun tugas Kementerian Sosial (Kemensos) lebih urusan pengungsian dan ketersediaan makanan dan logistik pengungsi, namun melihat kondisi dan jalur lahar dingin, ia meminta masyarakat untuk memindahkan lokasi pengungsian.
"Saya minta pemerintah setempat untuk segera merelokasi atau memindahkan titik pengungsian masyarakat Parambahan yang semula dipusatkan di Masjid Ubudiyah Parambahan ke lokasi yang lebih aman," ujarnya.
Baca juga: SHE Challenge SIG Tahun 2025, Delapan Tim Bersaing di Fire Ground PT Semen Padang
Menurut Risma, hal itu dilakukan berdasarkan pengamatan dan peta jalur lahar dingin, lokasi pengungsian masyarakat Parambahan saat ini berada di jalur lahar dingin.
Setelah dilakukan pengecekan dan dinilai aman oleh Mensos dan tim di SMP N 4 Batusangkar dan lokasi itu juga telah digali sumur bor darurat untuk kebutuhan air bersih, maka pengungsi segera direlokasi.
"Kita tidak tahu sampai kapan keadaan aman, maka harus dipersiapkan pengungsian untuk waktu sedang terutama untuk warga yang kondisi rumahnya hancur, juga pengungsian waktu panjang," tambahnya.
Mensos Risma menyebut, selain jalur lahar dingin, terdapat sejumlah titik likuifaksi di Tanah Datar yang harus dihindari masyarakat setempat, termasuk masyarakat Nagari Parambahan.
Baca juga: PT Semen Padang Gelar Seminar di Puncak Bulan K3 Nasional untuk Perkuat Budaya K3
"Kalau melihat peta dari Vulkanologi, ini ada beberapa titik selain jalur lahar dingin, ada daerah likuifaksi, ini harus dihindari dari penduduk, karena begitu ada gerakan maka likuifaksinya yang selama ini diam seolah-olah tidak apa-apa itu akan bergerak," katanya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Bersama PLN dan BINDA Sumbar, Gubernur Mahyeldi Resmikan Penyalaan Listrik Gratis bagi Masyarakat Tanjung Barulak
- Dorong Pariwisata, Pemprov Sumbar Manfaatkan Atraksi Budaya dan Rute Langsung Malaysia-Padang
- Rencana Pembangunan Multi Hazard EWS, Direktur ICL Kunjungi Tanah Datar
- Launching Kaba Cubadak, Bupati Eka Putra: Ini Wadah Untuk Menyampaikan Informasi
- Dinas Kominfo Teken Kerja Sama dengan Kejari Tanah Datar