Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 2 Juli 2025

Kamis, 03 Juli 2025, 15:32 WIB | Peristiwa | Nasional
Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 2 Juli 2025
Memasuki awal pekan pada bulan Juli, Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat beberapa kejadian bencana yang terjadi hingga Rabu (2/7) pukul 07.00 WIB. IST

Dalam dua hari ke depan pada tanggal 2 hingga 3 Juli 2025, sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami cuaca cerah berawan hingga hujan ringan hingga sedang. Namun, beberapa wilayah memiliki potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah Sumatera bagian barat dan utara seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Potensi cuaca ekstrem juga diperkirakan terjadi di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua Pegunungan, serta di wilayah selatan Jawa seperti Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Barat bagian utara.

Suhu udara di sebagian besar wilayah berkisar antara 20 hingga 34 derajat Celsius, dengan suhu lebih dingin di daerah pegunungan seperti Dieng dan Pegunungan Papua. Sementara itu, kecepatan angin umumnya berada pada kisaran 10 hingga 30 km per jam.

Wilayah pesisir selatan Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara diprakirakan mengalami angin timuran yang cukup kencang, yang perlu diwaspadai oleh masyarakat dan pelaku pelayaran.

Kondisi cuaca ini berpotensi menimbulkan sejumlah bencana hidrometeorologi. Potensi banjir dan banjir bandang dapat terjadi di wilayah-wilayah dengan curah hujan tinggi seperti Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat. Selain itu, tanah longsor juga dapat terjadi di daerah dataran tinggi dan lereng curam, seperti pegunungan Papua, Sulawesi Tengah, serta perbukitan di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Angin kencang dapat berpotensi menyebabkan pohon tumbang, khususnya di wilayah pesisir dan daerah dengan pepohonan rapuh. Di samping itu, perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara dan Laut Flores diperkirakan mengalami gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter, sehingga masyarakat dan nelayan diimbau agar tetap waspada terhadap risiko gelombang besar.

Menyikapi kejadian bencana yang terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Untuk potensi karhutla, BNPB mengimbau agar pemerintah daerah dan segenap pemangku kepentingan benar-benar memastikan aspek pencegahan berjalan optimal. Diupayakan agar titik panas tidak berkembang menjadi titik api, kalaupun ada titik api tidak boleh berkembang atau bereskalasi menjadi kebakaran lahan dan hutan. (bi/rel/mel)

Halaman:
1 2

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: