BNPB Catat 7 Bencana di Pekan Ketiga Agustus, Didominasi Hidrometeorologi Basah

Sabtu, 23 Agustus 2025, 10:17 WIB | Peristiwa | Nasional
BNPB Catat 7 Bencana di Pekan Ketiga Agustus, Didominasi Hidrometeorologi Basah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana yang terjadi hingga Jumat (22/8) pekan ketiga Agustus. IST

JAKARTA, binews.id -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana yang terjadi hingga Jumat (22/8) pekan ketiga Agustus. Berdasarkan laporan, sebanyak tujuh peristiwa terjadi di sejumlah daerah di tanah air yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah.

Bencana yang tercatat pada periode tersebut terjadi di Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta berupa banjir yang menggenangi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Cilandak Barat dan Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak serta Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu.

Akibat banjir yang dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang ini, sebanyak 115 Kepala Keluarga (KK) atau 460 jiwa terdampak. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (20/8) ini dilaporkan telah surut keesokan harinya atau pada Kamis (21/8).

Peristiwa banjir lainnya juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada Rabu (20/8) pukul 05.00 WIB. Banjir yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi ini merendam sebagian wilayah di tiga desa, yakni Desa Tumbang Kajuei dan Desa Luwuk Lengkuas, Kecamatan Rungun serta Desa Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun.

Akibatnya, tempat tinggal milik 71 KK terendam dan satu fasilitas pendidikan terdampak. Merespons peristiwa ini BPBD Kabupaten Gunung Mas telah melakukan kaji cepat serta penanganan di lokasi terdampak. Banjir pun telah surut pada Kamis (21/8).

Wilayah lain yang dilanda bencana hidrometeorologi basah berupa tanah longsor adalah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8). Bencana tersebut dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi serta kurangnya resapan air hujan pada tanah tebingan yang terdampak.

Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, namun sedikitnya 12 KK atau 33 jiwa terdampak di Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng. Selain itu, enam unit rumah lainnya terancam. BPBD Kabupaten Bogor telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat bersama aparat setempat untuk melakukan penanganan di lokasi kejadian. Hingga Kamis (21/8), material longsoran dilaporkan telah dibersihkan oleh tim gabungan bersama para warga pemilik rumah.

Sementara itu, kejadian bencana lainnya adalah gelombang tinggi di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (19/8). Akibat peristiwa ini sedikitnya lima orang dilaporkan meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan hilang.

Selain itu, bencana angin kencang terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Rabu (20/8) pukul 15.15 WIB. Peristiwa ini terjadi di Desa Gunungrejo dan Desa Klampok, Kecamatan Singosari serta Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso.

Akibat angin kencang ini sebanyak 19 unit rumah terdampak dan mengalami rusak ringan. Merespons bencana yang melanda, tim BPBD Jatim dan Kabupaten Malang menurunkan tim untuk melakukan kaji cepat dan membantu warga melakukan pembersihan material.

Selain bencana hidrometeorologi basah yang dilaporkan terjadi, bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga melanda wilayah lain di tanah air. Seperti di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang dilanda kekeringan setelah Bupati setempat menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dan karhutla sejak 1 Juli 2025.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: