Keterbatasan Fiskal, Mahyeldi: Pembiayaan Kreatif Jadi Jalan Baru Bangun Daerah
Sementara itu, Deputi Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menjelaskan bahwa pembiayaan kreatif adalah bagian dari program prioritas nasional untuk mendorong peran swasta dalam pembangunan infrastruktur.
"Selama ini pembangunan infrastruktur masih sangat bergantung pada APBN dan APBD. Karena keterbatasan anggaran, kita harus mulai berpikir kreatif dan menggunakan skema-skema di luar yang biasa, seperti KPBU, sekuritisasi aset, hingga sukuk daerah," jelas Ferry.
Ferry menyebut, beberapa daerah sudah sukses menerapkan pembiayaan kreatif, termasuk Jawa Barat, DKI Jakarta, dan kini Sumatera Barat yang tengah memproses penerbitan sukuk daerah.
Ia berharap forum sosialisasi ini bisa menjadi wadah untuk berdiskusi dan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan pihak swasta agar pembangunan infrastruktur tidak hanya bergantung pada APBN dan APBD.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Yuli Sri Wilanti, Evi Junita (OJK), Didin Solahudin dan Setyo Nugroho (DJPK), Andre Pradana (PII), Erdian Dharma Putra (PT SMI), Griya Rufianne (World Bank), Ihsani Prawiradan Caroline (IFC), serta Ralista Harun (UNDP). (bi/adpsb/Cen)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Gubernur Mahyeldi: Wakaf Punya Potensi Besar Menjawab Persoalan Umat
- Semen Padang Pastikan Pasokan Aman dan Siap Dukung Pemulihan Pasca Bencana di Sumbar
- Jelang Angkutan Nataru 2025/2026, KAI Divre II Sumbar Perkuat Kesiapan SDM melalui Penyuluhan Manajemen Kelelahan dan P3K
- Perkuat Konektivitas Dan Daya Saing Ekonomi Sumbar, Bank Nagari Ikut Danai Proyek Flyover Sitinjau Lauik
- Tingkatkan Keselamatan dan Pelayanan Angkutan Nataru, KAI Divre II Sumbar Gelar Pembinaan Frontliner Tahun 2025










