Terjebak Banjir Berhari-hari, Anak-Anak Panti Jasmin Nabila Inayah Diselamatkan Bantuan Darurat
PADANG, binews.id -- Tiga hari lamanya banjir menutup akses menuju Panti Asuhan Jasmin Nabila Inayah. Selama itu pula puluhan anak di dalamnya—mulai dari bayi, balita, hingga dua anak usia sekolah dasar terjebak tanpa jalan keluar. Air yang naik-turun sejak Selasa terus menghalangi warga yang ingin mendekat ke area panti.
Kondisi ini membuat para pengurus harus berjibaku memastikan kebutuhan anak-anak tetap terpenuhi meski akses logistik terhambat. Setiap hari mereka memantau ketinggian air sambil menjaga agar anak-anak tetap tenang di tengah situasi yang tidak pasti.
Melihat kondisi tersebut, Tim Peduli Banjir Bandang Sumatera Barat bergerak cepat. Dipimpin oleh Adrian Tuswandi, tim datang langsung ke panti untuk menyalurkan bantuan darurat. Bantuan tersebut dikumpulkan melalui gerakan badoncek yang selama ini menjadi sarana solidaritas masyarakat.
Menurut Adrian, langkah ini dilakukan sebagai bagian dari respon awal agar kebutuhan dasar anak-anak dapat segera dipenuhi. "Hari ini Tim Peduli Banjir Bandang Sumatera Barat menghimpun dana badoncek untuk membantu masyarakat yang terpapar. Kita memberi kebutuhan dasar dulu dan recovery nantinya," ujar Adrian Tuswandi yang didampingi Ketua FWP Sumatera Barat, Novrianto Ucok, pada Minggu (30/11/2025).
Ia menegaskan bahwa panti asuhan menjadi salah satu lokasi prioritas dalam penyaluran bantuan karena di sana terdapat banyak anak yang harus dilindungi. "Dan Alhamdulillah hari ini kita datang ke Panti Asuhan Jasmin Nabilah Inayah," tambah Adrian.
Sementara itu, kondisi banjir dijelaskan langsung oleh pengelola panti, Dewi Melinda. Ia menyebutkan bahwa air meluap selama tiga hari berturut-turut. "Kejadian Selasa, Rabu, Kamis. Banjirnya setiap hari, Pak, akibat luapan air di Muaro Ulak Karang," ungkap Dewi.
Setelah meninjau kondisi di dalam panti, tim segera menyerahkan paket bantuan untuk digunakan memenuhi kebutuhan harian para anak asuh. "Nah, dan kita serahkan kepada Bu Dewi. Mohon diterima," kata Adrian saat proses penyerahan berlangsung.
Tim Peduli Banjir Bandang Sumatera Barat juga memastikan bahwa penggunaan dana bantuan akan dilakukan secara terukur. Setiap pembelian kebutuhan panti nantinya akan disesuaikan dengan invoice resmi agar penyalurannya transparan dan tepat sasaran.
Dewi Melinda menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya. Menurutnya, bantuan tersebut sangat berarti mengingat para pengurus harus tetap memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan perawatan anak-anak meski panti masih dikepung banjir. "Semoga bantuannya berkah. Dibalas Allah dengan sebanyak-banyaknya," ujarnya.
Berdiri di halaman panti yang masih licin dan berbau tanah basah, Dewi menatap kembali bangunan yang ia jaga selama bertahun-tahun. Dengan suara pelan namun tegas, ia menyampaikan harapan terbesarnya. "Kami hanya ingin mereka aman. Apa pun yang terjadi," tuturnya.
Bantuan yang disalurkan hari itu diharapkan dapat memperkuat ketersediaan kebutuhan dasar panti hingga kondisi benar-benar kembali normal. Dengan dukungan banyak pihak, anak-anak di Panti Asuhan Jasmin Nabila Inayah dapat kembali merasa aman setelah tiga hari terisolasi oleh banjir yang melanda wilayah tersebut. (bi/rel/mel)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- UNP Tunjukkan Praktik Baik Pengelolaan Aset dan Infrastruktur Pendidikan
- Dirikan Posko di Pauh, PT Semen Padang Kerahkan Tiga Alat Berat
- Bantu Korban Bencana di Sumatra, SIG Kirimkan Tim Reaksi Cepat dan Salurkan Bantuan hingga Dirikan Posko
- Dari Padang hingga Agam, PT Semen Padang All Out Bantu Penanganan Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar
- Update Jumlah Korban Hidrometeorologi Sumbar: 166 Meninggal dan 111 Masih Hilang








