Kota Padang dan Agam Masuk Zona Merah Resiko Tinggi Penyebaran Covid-19
PADANG, binews.id -- Dari 19 Kabupaten Kota Se Sumatera Barat, setelah 28 Minggu masa status tanggap darurat pandemi Covid-19 diberlakukan, terjadi perubahan zonasi yang cukup signifikan di dua daerah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumbar Jasman Rizal selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar mengatakan, dua daerah yang masuk zona merah itu adalah Kota Padang dan Kabupaten Agam yang naik status menjadi zona merah yang menunjukkan tingkat resiko tinggi penyebaran Virus Corona.
"Berdasarkan evaluasi dan perhitungan dari 15 indikator Kesmas, terjadi perubahan zonasi daerah. Zonasi daerah ini mulai berlaku sejak tanggal 20 September 2020 sampai tanggal 26 September 2020. Kemudian tanggal 27 September 2020 akan diumumkan lagi status zona daerah berdasarkan indikator yang telah ditetapkan," ujar Jasman, Minggu (20/9/2020).
Dengan penetapan dua daerah itu sebagai zona merah, maka tersisa sembilan daerah zona oranye di Sumbar yakni, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, serta Kabupaten Dharmasraya.
Sementara, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Kabupaten Solok Selatan berstatus sebagai zona kuning.
"Dengan telah ditetapkannya status zonasi daerah pada minggu ke-28 ini, kita berharap kabupaten/kota dapat menyesuaikan segala aktivitas di daerahnya dengan protokol masing-masing zona. Hal ini bertujuan agar penyebaran Covid-19 dapat lebih bisa dikendalikan," ulas Jasman.
Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan sample spesimen Covid-19 per Minggu 20 September 2020, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar mencatat telah terjadi penambahan sebanyak 109 kasus baru, sehingga total menjadi 4.272. Sementara jumlah pasien sembuh juga bertambah, yaitu sebanyak 55 orang dan pasien meninggal dunia bertambah sebanyak dua orang.
Jasman menyebut, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso, ada sebanyak 3.870 sampel yang diperiksa. Hasilnya, sebanyak 109 sampel terkonfirmasi positif Covid-19.
Sampai Minggu (20/9), ada sebanyak 167.726 spesimen dan 138.578 orang yang diperiksa, di mana sebanyak 4,272 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: 300 Warga Belum Ditemukan di Agam, Wagub Vasko Ungkap Situasi Sebenarnya di Lokasi Banjir Bandang
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 312 orang (7,30 persen) masih dirawat di berbagai RS rujukan, sebanyak 1.430 orang (33,47 persen) menjalani isolasi mandiri dan sebanyak 95 orang (2,22 persen) menjalani isolasi daerah. Lalu, sebanyak 50 orang (1,17 persen) dikarantina di BPSDM Sumbar, dan sebanyak 63 orang (1,47 persen) di PPSDM Regional Bukittinggi. Kemudian sebanyak 2.228 orang (52,49 persen) yang dinyatakan sembuh. Sedangkan, pasien meninggal dunia berjumlah sebanyak 94 orang (2,20 persen)," jelasnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Targetkan RSAM Sebagai Salah Satu Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan di Indonesia
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru








