Gubernur Minta Tingkatkan Penanganan Covid-19, Tekan Angka Kematian, Kesembuhan Meningkat

PADANG, binews.id -- Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno meminta penanganan Covid-19 di daerah tersebut lebih ditingkatkan, khususnya treatment pasien dengan kategori berat dan memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Penanganan cepat dan baik diyakini akan berimbas pada penekanan angka kematian serta kenaikan jumlah kesembuhan.
Untuk itu, pemerintah provinsi menghadirkan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota dan direktur rumah sakit se-Sumatera Barat pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 yang dilakukan secara virtual, Senin (5/10/2020).
"Rapat bertujuan menyamakan persepsi, menyatukan langkah dalam menangani pasien Covid-19, yang dimulai dari tracking, testing, isolasi dan treatment. Saya mengharapkan seluruh stakeholder terkait dapat berkoordinasi dengan baik tanpa saling melempar tanggung jawab. Sebab, seluruh tahapan proses penanganan melibatkan pihak-pihak yang hadir saat ini," sebut Irwan diawal rapat.
Lebih lanjut diutarakannya, tingkat kematian akibat Covid-19 di Sumbar kurang dari 2% dan masih di bawah rata-rata nasional. Sementara tingkat kesembuhan mencapai 51% dan diyakini akan terus naik persentasenya.
Baca juga: HUT ke-17, Gubernur Irwan Prayitno Bangga Kabupaten Solok Selatan Semakin Maju
"Saya yakin, dengan penanganan serius dari tenaga kesehatan, tanpa mendahului tuhan, angka kematian bakal dapat terus ditekan dan kesembuhan bisa kita tingkatkan," ujar Gubernur.
Karenanya, dia mengharapkan koordinasi terus terjalin, baik itu antara dinas kesehatan dengan rumah sakit, maupun antar sesama rumah sakit.
"Ciptakan koordinasi intens. Seperti dalam menerima pasien. Masing-masing rumah sakit harus mengerti kemampuannya. Rumah sakit daerah hanya menerima pasien ringan sampai sedang. Sementara rumah sakit rujukan Covid-19 pasien sedang hingga berat tanpa komorbid. Sedangkan pasien berat dengan penyakit bawaan sebaiknya dirujuk ke rumah sakit pusat (M. Djamil) dan rumah sakit lain yang lengkap alat penunjangnya," jelas Irwan.
Disinilah peran dinas kesehatan sebagai regulator mobilisasi pasien. Dinkes kabupaten/kota dapat mengarahkan rumah sakit dalam menentukan rujukan terhadap pasien yang diterima jika dirasa tak mampu untuk menanganinya.
Baca juga: Irwan Prayitno : Pilkada Berintegritas, Adil dan Jujur Perlu Kita Hebohkan
"Jangan ada tolak menolak merawat pasien. Apalagi jika pasiennya sudah gawat. Keterlambatan penanganan dari pihak keluarga hingga rumah sakit, diantara penyebab kematian," terang Irwan.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Setelah Covid Landai, Andani: Reformasi Ketahanan Kesehatan
- SE Gubernur Sumbar, ke Hotel, Restoran Hingga Objek Wisata Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin
- Meski Pandemi Melandai, Pemerintah Tetap Lanjutkan PPKM
- Pimpin Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi Sumbar, Wagub : Kita Berjibaku Terus
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Semua ASN Pemprov Sumbar Wajib Vaksin
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025