Luncurkan Vaksinasi Covid-19, SPH Berikan Vaksin Pada 671 Nakesnya

Selasa, 19 Januari 2021, 11:05 WIB | Kesehatan | Kota Padang
Luncurkan Vaksinasi Covid-19, SPH Berikan Vaksin Pada 671 Nakesnya
Ketua Yayasan Semen Padang Iskandar Z Lubis (kanan) dan Direktur SPH dr. Selfi Farisha (kiri) pada acara launching vaksinasi COVID-19, Senin, 18 Januari 2021.
IKLAN GUBERNUR

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran SPH atas dilaksanakannya kegiatan tersebut, sehingga dapat mempromosikan dan mengedukasinya kepada masyarakat. Selain itu, menurutnya, SPH dinilai sebagai rumah sakit yang berhasil menangani pasien Covid-19 dengan baik, sehingga angka kesembuhan pasien yang terkonfimasi juga cukup tinggi.

"Kita berharap semoga dimulainya vaksinasi pada nakes di SPH ini dapat menjadi edukasi kepada masyarakat agar tidak perlu merasa takut untuk divaksin Covid-19," ujarnya.

Pelaksanaan Suntik Vaksin Covid-19 di SPH

Baca juga: IndoVac Sudah Bisa Digunakan Lansia untuk Booster Kedua Vaksin Covid-19

Setelah vaksin Covid-19 sampai di SPH, pemberian suntik vaksin langsung dilakukan pada hari itu juga. Untuk kegiatan vaksin tersebut, SPH menyiapkan 4 meja di ruangan yang berbeda, 4 meja itu terdiri dari Pendaftaran, Screening, Suntik vaksin dan Observasi pasien.

Orang pertama yang mendapatkan vaksin yakni Sekretaris Yayasan Semen Padang Eko Bagus Priyuantoro (36 tahun). Ia menjalani serangkaian prosedur untuk melakukan vaksinasi tersebut yang dimulai dari pendaftaran dan dilanjutkan dengan screening di ruangan lainnya. Pada tahap screening, nakes yang bertugas akan mengajukan berbagai pertanyaan mengenai kondisi kesehatannya, termasuk dilakukannya pengukuran tensi darah. Setelah lolos dalam tahap screening, ia masuk ke dalam ruang vaksin dan nakes yang bertugas menyampaikan tentang vaksin yang akan disuntikan pada lengan kirinya.

"Sewaktu divaksin, saya tidak merasakan apa-apa. Jika biasanya ketika disuntik kita dapat merasakan jarum yang masuk ke dalam tubuh kita, namun hal itu tidak saya rasakan sama sekali. Setelah disuntik, saya ke ruang observasi untuk menunggu reaksi dari vaksin yang masuk ke dalam tubuh saya. Setelah disuntik dan menunggu selama 30 menit, saya tidak merasakan gejala apa-apa pada tubuh saya. Saya tidak ada merasa pusing, pegal-pegal atau mengantuk. Malah saya berpuasa pada hari ini dan tidak ada masalah pada fisik saya setelah disuntik vaksin tadi," kata Eko dengan antusias.

Ia berharap agar nakes atau masyarakat yang telah dijadwalkan untuk mendapat vaksin dapat memiliki untuk berkontribusi. Menurutnya tak perlu merasa ragu dan cemas terhadap vaksin Covid-19 karena hal itu dilakukan sebagai bentuk ikhtiar dalam melawan virus tersebut.

Sementara itu, vaksinasi kedua diterima dr. Yoshida Nazar Sp. OG (50 tahun) yang merupakan seorang dokter kandungan di SPH. Ia juga menjelaskan prosedur yang dilewatinya dan lolos dalam tahap screening sehingga masuk dalam kategori orang yang bisa divaksin. Ia mengungkapkan bahwa setelah disuntik vaksin di lengan kirinya, ia tidak merasakan efek apa-apa pada tubuhnya. Tubuhnya tidak merasakan sesuatu yang tidak lazim dari biasanya dan ia tetap merasa fit setelah divaksin.

Selanjutnya vaksinasi dilakukan terhadap Ketua Yayasan Semen Padang, Iskandar Z Lubis (50 tahun). Ia mengungkapkan bahwa dirinya juga telah mendapatkan suntik vaksin pada hari itu. Awalnya, lanjut Iskandar, ia tidak dapat masuk dalam kategori orang yang dapat disuntik vaksin, karena pada tahap screening, tensi darahnya cukup tinggi saat dicek. Kemudian ia diminta istirahat karena bisa jadi hal tersebut karena tegang. Tak berapa lama kemudian ia screening dan ukur tensi lagi, ternyata masih cukup tinggi sehingga tidak boleh divaksin. Setelah itu, ia langsung beristirahat di sebuah ruangan dan tertidur sebentar dan langsung melakukan screening lagi sehingga dapat masuk ke dalam kategori orang yang dapat menerima suntik vaksin.

"Sebenarnya saat pendaftaran saya adalah orang pertama yang rencananya akan disuntik vaksin, namun ternyata kadar tensi darah saya tidak begitu bagus sehingga saya benar-benar harus beristirahat sejenak. Setelah itu saya disuntik vaksin dan menunggu di ruang observasi selama 30 menit sampai saat ini, saya tak merasakan efek samping apapun, Alhamdulillah aman dan halal," katanya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: