Satgas: Kesiapsiagaan Ancaman Bencana Saat Pandemi Penting, Cegah Penularan Covid-19 di Pengungsian

Kamis, 21 Januari 2021, 14:22 WIB | Kesehatan | Nasional
Satgas: Kesiapsiagaan Ancaman Bencana Saat Pandemi Penting, Cegah Penularan Covid-19 di...
Satgas Ingatkan Pentingnya Kesiapsiagaan Ancaman Bencana Saat Pandemi, Cegah Penularan Covid-19 di P
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id — Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan pentingnya rencana kesiapsiagaan ancaman bencana dalam masa pandemi Covid-19. Karena hal ini penting untuk mengurangi dampak dari bencana alam bagi masyarakat setempat. Serta mencegah penularan Covid-19 saat proses evakuasi dan di lokasi-lokasi pengungsian.

Diketahui, mengawali tahun 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada rentang 1 -- 18 Januari total ada 154 bencana alam. Bencana alam tersebut berupa banjir, angin ribut dan longsor. Dengan korban jiwa sebanyak 140 orang dan 776 orang korban luka-luka.

"Keadaan yang berdesakan bisa menyebabkan tempat tersebut menjadi pusat infeksi virus Corona. Ancaman ini menjadi beban ganda, dimana umumnya di pengungsian akan meningkat kemunculan penyakit-penyakit umum yang lain, seperti gangguan pencernaan, diare maupun stress," Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Selasa (19/1/2021), yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Satgas Penanganan Covid-19 telah berupaya responsif dengan melaksanakan swab antigen massal pada daerah-daerah terdampak bencana. Salah satunya bencana gempa yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat. Dan pengungsi yang reaktif akan dirujuk ke dinas kesehatan setempat untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Gempa M4.5 Guncang Pasaman Barat, BMKG Beri Penjelasan Begini

"Namun, perlu diingat, manajemen bencana akan lebih sempurna dengan adanya keterlibatan masyarakat dan pemerintah daerah untuk gotong royong melalui rencana kesiapsiagaan di masa pandemi," katanya menyarankan.

Rencana kesiapsiagaan ancaman bencana saat pandemi Covid-19 itu seperti, melakukan evaluasi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 terdampak bencana alam. Jika terdampak, pihak rumah sakit agar mempertimbangkan merujuk pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan lain terdekat.

Lalu, perlu ditinjau kembali kapasitas Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA), agar masyarakat bisa menerapkan jaga jarak dan perlu dilakukan disinfeksi secara rutin sebelum terjadinya bencana. Untuk lokasi pengungsian juga perlu disiapkan dengan memastikan ketersediaan sarana kebersihan. Seperti air bersih, peralatan cuci tangan, sabun dan hand sanitizer.

Kesiapsiagaan selanjutnya, yaitu menyiapkan sarana dan prasarana serta protokol kesehatan dengan menyediakan cadangan alat pelindung diri (APD) dan termometer sebagai bagian dari peralatan P3K. Perlu juga disiapkan rencana evakuasi dan protokol kesehatan bagi masyarakat. Seperti menjaga jarak, menggunakan masker, menjaga kebersihan diri dan sekitarnya saat evakuasi dengan melakukan sosialisasi akan hal ini sejak dini.

Baca juga: Wagub Sumbar Dengarkan Curhat Emak-Emak di Pengungsian Korban Gempa Pasbar

Dan kesiapsiagaan yang paling penting, melakukan evakuasi berdasarkan penggolongan orang terdampak Covid-19. "Sebaiknya, pasien Covid-19 tidak dirawat di daerah dengan risiko bencana tinggi agar tidak perlu dilakukan mobilisasi pasien saat bencana terjadi," katanya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: