Usai Ditabrak Motor dan Harus Dirujuk ke Kota Padang, Kusno Tuna Netra Butuh Uluran Tangan

Minggu, 07 Februari 2021, 17:48 WIB | Ragam | Kota Payakumbuh
Usai Ditabrak Motor dan Harus Dirujuk ke Kota Padang, Kusno Tuna Netra Butuh Uluran Tangan
Kusno Hidayat (42 tahun), pria tuna netra warga Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Rabu (3/1) dini hari saat mau menunaikan sholat subuh di masjid dekat rumahnya mengalami nasib naas, saat hendak menyeberang jalan terjadi kecelakaan, dirinya ditabrak oleh kendaraan motor.

PAYAKUMBUH, binews.id --- Kusno Hidayat (42 tahun), pria tuna netra warga Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Rabu (3/1) dini hari saat mau menunaikan sholat subuh di masjid dekat rumahnya mengalami nasib naas, saat hendak menyeberang jalan terjadi kecelakaan, dirinya ditabrak oleh kendaraan motor.

Kusno adalah seorang tuna netra dari kecil dan istrinya juga mengalami kebutaan sama seperti dirinya. Mereka mempunyai 4 orang anak yang masih kecil-kecil, yang besar dipondok pasantren Bukittinggi, dua lagi sekolah, dan yang paling kecil si cantik berusia 2 tahun. Kusno dan istrinya berprofesi sebagai tukang urut dan juga jemaah Mesjid Baitul Islam Lampasi.

Dari hasil ronsen pihak RS Ibnu Sina Payakumbuh, Kusno dinyatakan retak di bagian kepalanya, ditambah pengumpulan darah di bagian otak kecil, hasil CT scan RS Adnaan WD juga memperkuat informasi apa yang diderita Kusno pasca kecelakaan.

Dari informasi yang diperoleh media, mereka adalah warga pindahan dari Kabupaten Limapuluh Kota dulunya, sekarang mereka sudah tercatat sebagai warga Kota Payakumbuh, bahkan sempat mendapatkan BPJS yang ditanggung pemerintah.

Baca juga: Ketua PWI Sumbar Puji Kesiapan Payakumbuh dan Limapuluh Kota Sambut Powarprov 2025

Malangnya, ternyata diketahui pula kalau BPJS Kusno dan keluarganya sudah tidak aktif lagi. Ironisnya, pihak rumah sakit di daerah mengharuskan Kusno dirujuk ke Padang untuk dirawat lebih lanjut.

"BPJSnya udah lama tidak aktif, mungkin karena jarang digunakan," kata Arul Pratama, perwakilan dari Comunity RESCUE Minang Muda Peduli Payakumbuh dan 50 kota kepada media, Sabtu (6/2) malam.

"Kemaren kami bantu membelikan dan kami anjurkan buat makan obat china, harganya 1,8 juta satu butir. Kalau dibiarkan dan tidak mendapat perawatan, bakal terjadi kelumpuhan secara perlahan dan saraf telinga bakal kurang berfungsi. Saat ini sering beliau rasakan sakit kepala seperti ada air dalam telinganya," kata Arul menjelaskan kondisi Kusno.

Camat Latina David Bachri saat dihubungi media via telepon, Sabtu (6/2) malam menyampaikan telah berkoordinasi dengan lurah agar BPJS warga ini bisa diaktifkan kembali, camat juga menggalang donasi bersama warga Lamposi untuk membantu Kusno dan meringankan beban keluarganya.

Baca juga: DPRD Payakumbuh Sampaikan Rekomendasi atas LKPJ Wali Kota Tahun 2024

"Memang betul, kami sudah mengetahui kabar warga ini, lurah sudah kami minta secepatnya menguruskan BPJS pak Kusno, donasi juga masih kami galang untuk membantu," ungkapnya.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: