Sari dan Reni, Duo Wanita Hebat Penggagas Gerakan Bersama Lawan Corona Virus

Jumat, 20 Maret 2020, 10:11 WIB | Kesehatan | Kota Padang
Sari dan Reni, Duo Wanita Hebat Penggagas Gerakan Bersama Lawan Corona Virus
Sari Lenggogeni ciutannya merubah kebuntuan soal siswa pindah belajar ke rumah antisipasi ancaman corona virus. (foto.dok)
IKLAN GUBERNUR

PADANG, binews.id —-Wabah Corona menjalari dunia, Indonesia pun terkena, korban pisitif dan suspect tumbuh setiap hari, Kamis kemarin total 25 orang meninggal dunia di Indonesia.

Paranoid tumbuh subur disetiap memori anak bangsa, takut berlebihan justru berakibat kurangnya imun tubuh, perlu banyak dedikator dan motivator untuk lawan virus corona.

Sejak seminggu belakangan di Sumbar banyak hadir spontan para dedikator itu, dua dari banyak orang tersebut ada Sari Lenggogeni, Phd dan Prof Reni Mayerni, keduanya adalah akademisi Unand.

Akademisi Unand Sari Lenggogeni, dia termasuk nyinyir mengguguah (kritis) dengan segala cara baik ilmiah maupun bahasa seorang ibu.

Baca juga: Dukung Vaksinasi Booster untuk Jurnalis, Polda Sumbar Apresiasi PT Semen Padang

Curhat nyinyir Sari Lenggogeni ditumpahkan di banyak media sosial terutama di whatsapp group yang banyak para pengambil kebijakan bergabung.

"Jangan tunggu ada pasien positif lalu baru siswa diliburkan, menyesal nanti kepala daerah tidak ambil kebijakan cepat kepada siswa. Saat ini dibutuhkan pola memutus rantai penyebaran virus corona itu, ayo pindahkan siswa belajar ke rumah segera mungkin," itulah ciutan Sari Lenggogeni di whatsapp group TOP100.

Bahkan Sari Lenggogeni pun berupaya mengumpulkan data pasien suspect di berbagai instalasi kesehatan di Sumbar. Banyak pihak mengatakan Sari Lenggogeni paranoid terhadap wabah corona virus. Tapi Sarie tetap kukuh apalagi dia Ketua Komite Sekolah tempat anaknya belajar.

"Orang tua di sekolah anak ambo (saya) sudah tidak mengizinkan lagi putera puterinya ke sekolah,"ujar Sari beberapa hari lalu.

Baca juga: Pemerintah Telusuri Omicron dengan Testing dan Tracing

Nyinyir Sari Lenggogeni pun berbuah manis, lewat rapat lengkap Gubernur Sumbar dengan bupati dan walikota akhirnya keputusan home school terujud. Sampai hari ini sudah nyaris 19 kota dan kabupaten di Sumbar menyatakan siswanya belajar di rumah.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: