Asupan Gizi Sangat Penting, Kepala Gizi SPH: Ini 10 Pedoman Gizi Seimbang Rekomendasi Kemenkes

PADANG, binews.id - Asupan gizi adalah hal yang sangat penting namun sering diabaikan oleh banyak orang. Ada banyak hal yang sebenarnya harus diketahui mengenai asupan gizi agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Kepala Ruangan Gizi di Semen Padang Hospital (SPH) Yusminatati, S.Gz mengungkapkan kondisi gizi yang tidak optimal dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kondisi kesehatan yang buruk, serta meningkatkan resiko penyakit infeksi, dan Penyakit Tidak Menular seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker.
"Asupan gizi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama di masa pandemik ini, dimana ada virus yang dapat menyerang saat tubuh berada dalam kondisi yang tidak baik," ujar Yusminatati yang kerap disapa Utie ini.
Ia menjelaskan, bahkan asupan nutrisi sudah harus diperhatikan sejak 1.000 hari pertama kehidupan (dimulai dari kandungan) terhitung dari proses pembuahan hingga anak berusia 2 tahun sangatlah penting. 1.000 hari pertama adalah periode unik ketika fondasi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan saraf yang optimal di seluruh umur ditetapkan. Jika kebutuhan nutrisi tersebut tidak dipenuhi, maka beresiko akan menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi "Stunting".
Baca juga: SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
Stunting (malnutrisi) merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi menjadi faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting.
"Karena itu penting untuk mengetahui bagaimana asupan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan, agar tidak mempengaruhi juga generasi penerus bangsa," kata ahli gizi yang merupakan lulusan Universitas Perintis Indonesia ini.
Selain gejala stunting pada anak, tanda dari seseorang memiliki asupan gizi yang tidak bagus yakni kurangnya nafsu atau selera makan (selain diet) selama 2 minggu berturut-turut, mudah kelelahan, gelisah, kurang semangat dalam menjalani aktivitas dan terjadinya penurunan berat badan yang cukup signifikan sehingga tidak sesuai dengan acuan berat badan optimal dengan tinggi badan yang dimiliki.
Ia mengimbau, jika seseorang telah mengalami gejala tersebut, sebaiknya tidak usah menunda untuk segera melakukan pemeriksaan gizi ke fasilitas kesehatan yang ada.
Baca juga: Pemko Gelar Upacara Gabungan Peringatan Hari Kesehatan, Hari Guru, HUT PGRI dan Korpri
"Sebenarnya ada banyak hal yang mempengaruhi pola asupan gizi di masyarakat, yakni seperti pengetahuan, ekonomi, sosial dan budaya. Hal tersebut dapat menentukan bagaimana asupan gizi dirinya dan keluarganya yang tentunya dapat berdampak pada kesehatannya," jelasnya lagi.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025