Fraksi PKS Minta Pemerintah Tunda Impor Garam, Nevi : Pemerintah Kurang Serius Urus Masalah Garam
JAKARTA, binews.id - Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Nevi Zuairina mendesak Pemerintah menunda rencana impor garam sebesar 3,07 juta ton.
"Impor garam yang meningkat terus setiap tahun menunjukan pemerintah tidak serius melindungi petambak garam Nasional," ujarnya.
Seperti diketahui, impor garam sebesar 3,07 juta ton pada tahun 2021 sudah diputuskan melalui rapat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan 2020 yang tercatat sebanyak 2,7 juta ton.
"Tingginya ketergantungan impor garam mencerminkan rendahnya keseriusan Pemerintah dalam mengurusi masalah garam, Pemerintah lebih berpihak kepada importir garam dibanding rakyatnya sendiri sebagai petambak garam," tambah Nevi.
Baca juga: Sektor Jasa Keuangan Sumbar Tumbuh Stabil, Dorong Ekonomi Regional di Triwulan III-2025
Politisi PKS ini melihat, keseriusan yang tidak terlihat adalah bagaimana pemerintah membangun instrumen produksi garam industri sesuai standar kebutuhan industri makanan dan minuman. Sehingga yang terjadi dari tahun ke tahun, importasi garam terjadi dengan alasan kebutuhan garam Industri tidak cukup karena PT Garam belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan garam nasional terutama garam industri.
Namun persoalan garam makin berkembang berkaitan garam konsumsi di pasaran pun bukan dari produksi garam rakyat Indonesia. Sehingga banyak kecurigaan adanya garam impor telah merambah pada garam rakyat.
Nevi juga mengingatkan, jangan sampai ada ketidaktransparanan dalam pelaksanaan impor garam.
"Jangan sampai praktik curang impor garam kembali terulang seperti yang pernah terjadi pada 2018 lalu, dimana KPPU menemukan importir berkolusi melakukan penguasaan pasar dengan memasok garam ke pasar rakyat," tuturnya.
Baca juga: Fadly Amran Tekankan Pentingnya Sensus Ekonomi 2026 untuk Kebijakan Pembangunan
"Hal ini terjadi karena importir tidak melaporkan realisasi impornya kepada pemerintah, ditambah lemahnya pengawasan dari pemerintah pula," jelasnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Retail Gathering SIG di Pekanbaru, PT Semen Padang Perkuat Dominasi Pasar dan Kemitraan di Riau
- Hadir di Rakerda REI Khusus Batam 2025, SEPABLOCK Diminati Pengembang
- Presiden Prabowo Resmikan Pabrik Petrokimia Senilai USD3,9 Miliar di Cilegon
- Presiden Prabowo: Kepercayaan dan Penegakan Hukum Jadi Kunci Keberhasilan Investasi di Indonesia
- Nevi Zuairina: Larangan Thrifting Harus Jadi Momentum Revitalisasi Industri Tekstil Nasional








