Warga Bisa Gunakan Masker Kain Cegah Antisipasi COVID-19, Asal Jaga Jarak

Rabu, 01 April 2020, 14:48 WIB | Kesehatan | Nasional
Warga Bisa Gunakan Masker Kain Cegah Antisipasi COVID-19, Asal Jaga Jarak
Warga Bisa Gunakan Masker Kain Cegah Antisipasi COVID-19, Asal Jaga Jarak
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id - Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, menyampaikan bahwa masyarakat dapat menggunakan masker kain di tempat umum dan fasilitas lain. Namun, pengguna masker kain juga perlu untuk menjaga jarak 1 sampai 2 meter untuk mencegah penularan virus Corona.

Penggunaan masker kain ternyata kurang efektif mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19 dan hanya bisa digunakan sebagai pilihan terakhir.

"Kenapa? Karena masker kain tidak bisa memproteksi masuknya semua partikel dan ini tidak disarankan bagi tenaga medis. 40 hingga 90 persen partikel bisa menembus masker. Idealnya dikombinasikan dengan penutup wajah," ujar Erlina dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, terdapat sejumlah mekanisme penularan virus dua di antaranya melalui droplet dan airbone (partikel kecil yang terbawa udara).

Baca juga: Di Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2024, Pepsodent sebagai Official Oral Care Partner

Masker kain ini memang memiliki perlindungan dari droplet, meski kecil. Tingkat perlindungan bagi partikel droplet ukuran tiga mikron hanya 10 sampai 60 persen. Jadi masih tergolong tinggi penularannya.

"Masker kain, perlindungan terhadap droplet ada, tapi tidak ada perlindungan terhadap aerosol atau partikel yang airbone," kata dia.

Meski begitu, kata dia, pengunaan masker kain ini bisa digunakan sebagai pilihan terakhir jika ketersediaan masker bedah sudah sangat langka di pasaran.

Tapi itu pun dengan catatan, bahwa yang wajib menggunakan masker bedah adalah orang sakit dan tenaga medis, sementara masyarakat sehat dapat menggunakan masker bedah jika keluar rumah atau merawat orang sakit.

Baca juga: Joni Sastra Jadi Satu-Satunya Dokter Ahli Utama di RSUD Padang Panjang

"Kalau orang sehat memborong dan memakai (masker bedah) maka ketersediaan masker ini tidak ada lagi bagi tenaga kesehatan maupun orang sakit, dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker bisa jadi orang sakit ini jadi sumber penularan kita semua," kata dia.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: