Pemerintah Apresiasi Kampanye Masyarakat Secara Mandiri Guna Perangi Covid-19

JAKARTA, binews.id - Pemerintah Indonesia sangat memberikan apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan masyarakat secara mandiri untuk mengajak orang di sekitarnya agar tetap tinggal di rumah di era wabah virus SARS-CoV-2 melalui kampanye yang diproduksi lewat konten-konten kreatif.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan bahwa hal itu sangat penting karena dalam mengajak khalayak umum untuk disiplin dan patuh untuk tinggal di rumah tidak hanya bisa dilakukan pemerintah tetapi dari berbagai elemen masyarakat.
"Kami sangat bangga dan kagum dengan inisiatif seluruh masyarakat Indonesia untuk memastikan teman, keluarga, kolega untuk tetap tinggal di rumah," ungkap Yuri dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Kamis (2/4).
Dalam kesempatan tersebut, Yuri juga memberi apresiasi atas inisiatif warganet yang dituangkan melalui konser amal virtual dan video inspiratif singkat serta menghibur yang berisi tentang ajakan tetap produktif meski tinggal di rumah.
Baca juga: IJTI Sumbar Sambut Lima Jurnalis Baru, Perkuat Barisan Kampanye Jurnalisme Positif
Menurut Yuri, kampanye kepatuhan dan kedisiplinan itu nampak tidak hanya ditujukan bagi pembuat konten tetapi juga untuk seluruh masyarakat secara luas.
Dengan kedisiplinan dan kepatuhan itu, maka dapat mendorong teciptanya pembatasan kerumunan yang menjadi ruang penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Terima kasih masyarakat yang bukan hanya patuh dan disiplin untuk dirinya saja, tetapi juga menyemangati agar patuh dan disiplin secara bersama-sama. Terima kasih. Ketahuilah kita sama-sama membutuhkan kerja sama dengan bersatu dengan bersinergi untuk menjaga agar COVID-19 ini bisa kita selesaikan secara sebaik-baiknya," tutup Yuri. (rls/mel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Layanan Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Berhasil Tekan Angka Kematian Jemaah Tahun 2025
- Kemenkes Dorong AI dan Bioteknologi untuk Kesehatan
- Yohei Sasakawa: Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Percontohan Dunia dalam Eliminasi Kusta
- Mulai Juli, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis
- 53 Juta Anak Sekolah Bakal Diskrining Kesehatan Mulai Juli Ini
Suhu Dingin Melanda, BMKG: Bukan Karena Aphelion
Nasional - 15 Juli 2025
Kemenkes Dorong AI dan Bioteknologi untuk Kesehatan
Nasional - 14 Juli 2025